Berkah Solidaritas: Sumbangan Tiga Rumah Pasca Letusan Gunung Semeru

LUMAJANG, JATIMLINES.ID – Tiga rumah sumbangan dari Paguyuban Seni Sayaka yang terletak di Dusun Kampung Renteng, Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terdampak letusan gunung Semeru pada 2023, keberadaan dan kontribusi rumah-rumah tersebut terhadap salah satu keluarga yaitu keluarga Ibuk Demo terus menjadi sebuah contoh solidaritas dan kerja sama yang luar biasa.

Ketua Paguyuban Seni Sayaka, Eko Windarto, memimpin inisiatif tersebut dengan penuh semangat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di wilayah tersebut.

Rumah-rumah yang disumbangkan tersebut telah berdiri kokoh sejak tanggal 12 Desember 2023 dan hingga saat ini, tetap menjadi tempat perlindungan dan kebahagiaan bagi keluarga Ibuk Demo.

Keberhasilan pembangunan rumah-rumah ini juga tidak lepas dari peran aktif Panitia Pembangunan yang dipimpin oleh Saidi dari Posko Kabupaten Lumajang, yang turut serta dalam mengawal proses pembangunan hingga terselesaikan dengan baik.

Keberlangsungan rumah-rumah sumbangan ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam membantu sesama, terutama dalam situasi di mana bantuan seperti ini sangat dibutuhkan.

Semangat kebersamaan dan kepedulian yang ditanamkan oleh Paguyuban Seni Sayaka dan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini merupakan contoh yang patut diteladani oleh masyarakat luas.

Saidi, dari Posko Kabupaten Lumajang, pada Jumat, 6 Februari 2025, menyatakan, “Rumah-rumah yang disumbangkan oleh Paguyuban Seni Sayaka tidak hanya sekadar sebuah bangunan fisik, tetapi juga menjadi simbol kebaikan dan harapan bagi keluarga Ibuk Demo. Dengan adanya rumah yang layak huni ini, keluarga Ibuk Demo dapat hidup dengan lebih nyaman, aman, dan tenteram. Mereka tidak perlu lagi khawatir akan kondisi tempat tinggal yang tidak layak, dan dapat fokus untuk membangun masa depan yang lebih baik.”

Kenyamanan dan keamanan yang didapat dari rumah-rumah baru ini juga berdampak positif pada kesejahteraan dan kesehatan keluarga Ibuk Demo. Dengan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman, diharapkan anggota keluarga dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan lebih sejahtera.

“Paguyuban Seni Sayaka, di bawah kepemimpinan Eko Windarto, telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Melalui program sumbangan rumah ini, Paguyuban Seni Sayaka tidak hanya membangun rumah untuk keluarga Ibuk Demo, tetapi juga membangun solidaritas dan semangat gotong royong,” lanjut Saidi.

Solidaritas yang terjalin dalam proses pembangunan rumah-rumah ini bukan hanya berhenti pada level lokal, tetapi juga menginspirasi masyarakat lain untuk turut serta dalam membantu sesama. Keberhasilan proyek ini menjadi bukti nyata bahwa ketika kita bersatu dan bekerja sama, kita dapat mencapai hal-hal besar dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Dengan adanya sumbangan rumah-rumah dari Paguyuban Seni Sayaka, diharapkan keluarga Ibuk Demo dapat melanjutkan hidup dengan penuh semangat dan optimisme. Rumah-rumah ini bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi keluarga tersebut,” tambahnya.

Paguyuban Seni Sayaka juga berharap agar sumbangan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk turut serta dalam membantu sesama, baik dalam bentuk sumbangan fisik maupun dukungan moral.

“Solidaritas, kerja sama, dan semangat gotong royong yang ditanamkan oleh Paguyuban Seni Sayaka dan Panitia Pembangunan menjadi landasan kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik. Semoga sumbangan ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam membantu sesama dan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk kita semua,” tutupnya sembari tersenyum bahagia.

Dengan upaya bersama dan bantuan yang diberikan, kita dapat memperkuat jaringan solidaritas di masyarakat dan menciptakan perubahan positif yang lebih luas. Mari kita terus membangun kebaikan dan berbagi kasih kepada sesama untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita semua.