Thursina Membuka Cakrawala Ilmu Melalui Kunjungan Edukatif ke Jepang

Malang, JATIMLINES.ID – Santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali menorehkan pengalaman internasional melalui program Immersive Overseas Visit. Sabtu (1/3/2025).

Kali ini, santri kelas 8 SMP dan kelas 12 SMA diajak menjelajahi Negeri Matahari Terbit, Jepang, selama sembilan hari. Dengan mengunjungi 12 destinasi terpilih, para santri tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga mempersiapkan diri untuk mewujudkan impian menempuh pendidikan di luar negeri.

Para santri belajar beradaptasi dengan budaya, bahasa, dan kebiasaan yang berbeda, sekaligus memperluas wawasan global serta diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi santri untuk terus mengejar mimpi.

“Setiap destinasi memiliki makna pembelajarannya sendiri. Santri juga dibekali worksheet refleksi untuk mendalami apa yang telah mereka pelajari dan dapatkan selama di sana,” ujar Ustadz Qoirul Mansur Darajat, M.Pd., Chief of Thursina International Office.

Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Osaka Castle, kastil bersejarah abad ke-16 yang menjadi simbol perdamaian dan keberlanjutan. Destinasi ini mengajarkan santri untuk menghargai sejarah dan budaya yang membentuk identitas suatu bangsa.

Selanjutnya, rombongan singgah di Masjid Istiqlal Osaka, yang memadukan elemen tradisional Islam dengan desain modern. Kunjungan ini mengajarkan pentingnya toleransi dan harmoni dalam masyarakat multikultural.

Di Namba, Dotonbori, dan Shinsaibashi, santri menyaksikan gemerlap kehidupan kota Osaka yang terkenal dengan pusat perbelanjaan dan kuliner khas Jepang. Di balik kemewahan, mereka belajar tentang dampak budaya konsumsi terhadap gaya hidup masyarakat.

Kemudian, di Universal Studios Japan (USJ), santri menikmati berbagai atraksi berbasis teknologi canggih, sambil merenungkan bagaimana teknologi memengaruhi interaksi manusia dan keseimbangan hidup.

Destinasi berikutnya adalah Kiyomizudera, kuil bersejarah yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Santri mempelajari teknik arsitektur kuno yang digunakan dalam pembangunan kuil, termasuk panggung kayu besar yang dibangun tanpa paku.

Di Arashiyama, mereka merenungkan hubungan manusia dengan alam melalui keindahan hutan bambu Sagano yang menenangkan.

Tidak kalah menarik, santri diajak menyaksikan keagungan Gunung Fuji, simbol keindahan alam Jepang. Mereka merenungi kebesaran ciptaan Allah melalui pemandangan alam yang memukau.

Di Gotemba Premium Outlet, santri belajar tentang pentingnya mengatur keuangan dengan bijak, sesuai prinsip Islam yang menghindari sifat boros.

Kunjungan ke Pusat Pengelolaan Sampah Kota Yamanashi membuka mata santri tentang pentingnya daur ulang dan teknologi ramah lingkungan. Mereka menyaksikan langsung bagaimana sampah diolah menjadi energi terbarukan.

Di Fujiten Snow Resort, santri menikmati aktivitas salju seperti ski dan snowboarding, sambil menikmati keindahan alam sekitar Gunung Fuji.

Destinasi selanjutnya adalah Danau Kawaguchiko, salah satu dari lima danau di sekitar Gunung Fuji. Santri diajak berjalan-jalan atau berkeliling danau dengan perahu, menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.

Perjalanan ditutup di Shibuya, tepatnya di Shibuya Crossing, persimpangan pejalan kaki tersibuk di dunia. Di tengah hiruk-pikuk kota, santri diingatkan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan nilai-nilai spiritual.

Melalui kunjungan ini, santri Thursina IIBS tidak hanya mendapatkan pengalaman tak terlupakan, tetapi juga wawasan baru tentang pendidikan, budaya, dan teknologi. Program ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk meraih mimpi menempuh pendidikan di kancah internasional, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman.