Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi

KAB MALANG (Jatimlines.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bakal meningkatkan Pasar SNI Tumpang menjadi pasar wisata. Di mana, pasar itu bakal menonjolkan ciri khas Malangan kepada para wisatawan.

Kadisperindag Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi saat ditemui di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang beberapa waktu lalu menerangkan, pasar tematik tersebut bakal direalisasikan tahun 2024 ini.

“Diharapkan pasar tersebut bakal membantu mendongkrak perekonomian masyarakat dan menonjolkan ciri khas Malangan kepada para wisatawan,” katanya.

Menginggat, lokasi pasar tersebut, kata Mahila, kerap dilalui wisatawan yang hendak berkunjung ke gunung Bromo maupun gunung Semeru.

Apalagi lanjut Mahila, Tumpang ini selalu dilewati turis-turis yang mau ke Bromo. Maka dari itu, Pemkab Malang tidak menyia-nyiakan momentum tersebut dengan meningkatkan menjadi pasar wisata.

“Kita akan berguru ke Sukowati (Pasar Senin Sukowati, Bali), dalam rencananya pasar Tumpang ini bisa dikembangkan,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama Mahila menjelaskan, untuk konsep sendiri, pasar tematik wisata ini bakal ada stan-stan yang menjualan prodak khas Malang. Mualai sovenir, kuliner dan lain sebagainya

“Jadi ada stan-stan tertentu yang menjual makanan, minuman, kemudian mamin yang khas dari Malang. Kemudian sovenir-sovenir dan lain sebagainya,” ucapnua.

Wanita berparas ayu itu mengaku, rencana peningkatan tersebut cukup membutuhkan proses panjang. Sehingga untuk mewujudkannya, kedepan akan ada kolaborasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainya.

“Untuk target pelaksanaanya sendiri, akan dilakukan pada tahun 2024 ini,” jelasnya.

Selain pasar tematik wisata di Tumpang tersebut, Mahila juga memiliki inovasi anyar, yakni Silabil (sistem lapak mobil) di pasar sayur SNI Karangploso. Sistem lapak mobil sendiri menjadi lapak bersih.

“Meskipun mereka berjualan sayur tapi lapaknya diatas mobil, jadi ketika selesai berjualan langsung bergeser,” tutur Mahila.

Dikatakan Mahila, ini merupakan upaya yang dilakuakan untuk meningkatakan perputaran ekonomi dan memajukan pasar-pasar.

“Bagaimanapun juga kalau pasarnya maju beraih kan meningkat penjualanya ya, otomatis penjualan mereka meningkat,” pungkasnya. (Tof).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan