(Jatimlines.id) Malang, 4 September 2024 – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus inklusif. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Kuliah Bersama IV, ruang 502, lantai 5 Fakultas Psikologi UMM.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peresmian pembentukan Lembaga Layanan Disabilitas (LLD).

FGD ini dihadiri oleh 37 Sekretaris Program Studi (Sekprodi) dan Ketua Program Studi (Kaprodi) dari berbagai program studi di UMM. Diskusi tersebut membahas cara-cara yang lebih efektif untuk mendukung mahasiswa dengan berbagai kebutuhan khusus, baik itu hambatan fisik, kognitif, sosial, maupun emosional.

Ketika FGD Berlangsung

Meskipun UMM belum secara resmi menyebut dirinya sebagai kampus inklusif, universitas ini memiliki sejarah panjang dalam memberikan peluang pendidikan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. Banyak program studi yang telah mendampingi mahasiswa dengan berbagai karakteristik, termasuk hambatan fisik, kognitif, sosial, dan emosional. UMM juga sudah melakukan berbagai upaya, seperti memodifikasi proses dan evaluasi pembelajaran agar lebih inklusif.

Melalui FGD ini, UMM memperkuat komitmennya untuk menjadi kampus yang menjunjung tinggi prinsip “pendidikan untuk semua.” Pembentukan LLD diharapkan dapat mendukung tujuan ini dengan menyediakan layanan yang lebih terorganisir dan terstruktur bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.

Dengan langkah ini, UMM berupaya menjadi contoh bagi kampus-kampus lain di Indonesia dalam menyediakan akses pendidikan yang setara dan adil bagi semua mahasiswa.

Penulis: Nandy

Editor: Schaldy

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan