Di tengah dinamika kehidupan kampus dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks, literasi keuangan menjadi salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh generasi muda, terutama mahasiswa. Mereka yang dituntut untuk memiliki literasi keuangan yang baik, etos pengabdian terhadap masyarakat, serta semangat bela negara yang kuat. Pada isu digital yang semakin maju pada mahasiswa, berdasarkan survei wawancara yang dilakukan terhadap 25 mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, terungkap bahwa 65% dari mereka tidak memiliki kebiasaan mencatat pengeluaran, dan 50% menggunakan layanan pay later tanpa pemahaman yang memadai mengenai risiko utang. Fenomena ini mencerminkan rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa, yang dapat berdampak negatif pada pengambilan keputusan finansial mereka.

Menjawab tantangan tersebut, hadir aplikasi Money Plus, sebuah platform digital yang dirancang untuk membantu mahasiswa dalam mengelola keuangan secara efektif dan berkontribusi nyata dalam pembangunan sosial. Money Plus bukan sekadar aplikasi pencatat keuangan pribadi. Lebih dari itu, aplikasi ini berperan sebagai alat pembelajaran dan pemberdayaan, yang mengintegrasikan fungsi edukasi, perencanaan keuangan, dan pelaporan keuangan secara transparan. Aplikasi ini juga menyediakan fitur kolaboratif yang memungkinkan mahasiswa merancang dan mengelola anggaran kegiatan sosial, seperti program pengabdian masyarakat atau pemberdayaan UMKM.

Dengan adanya fitur tata kelola keuangan organisasi, aplikasi Money Plus mendukung terciptanya manajemen keuangan yang akuntabel dalam kegiatan kemahasiswaan. Hal ini sejalan dengan semangat good governance yang harus ditanamkan sejak dini. Penggunaan aplikasi ini juga mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana organisasi mahasiswa, termasuk yang bersumber dari kampus, sponsor, maupun donasi masyarakat.

Lebih dari aspek teknis, aplikasi Money Plus turut memupuk jiwa bela negara melalui keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan sosial-ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa belajar untuk tidak hanya menjadi pengelola keuangan yang cerdas, tetapi juga agen perubahan yang menjunjung nilai-nilai kebangsaan, gotong royong, dan pemberdayaan rakyat. Melalui inovasi ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan kapasitas finansial pribadinya, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi. Inilah bentuk nyata dari bela negara di era digital: kolaborasi antara teknologi, kepedulian sosial, dan tata kelola yang bertanggung jawab.

Penulis: Oryza Tannar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri