Dalam pengajian yang sarat makna ini, Ustadz Anang Abdul Malik mengajak jamaah untuk kembali menengok dan menata kehidupan spiritual dari dalam: diri sendiri. Mengawali dengan seruan Al-Qur’an,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَا كُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ ۚ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَ نَّهٗۤ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 24)

Dari ayat Al Quran tersebut, beliau menekankan pentingnya respons positif terhadap ajaran ilahi sebagai dasar tumbuhnya takwa dalam diri.

Salah satu inti pesan beliau di pengajian yang diadakan di Masjid At Taqwa (Kamis, 7/8/2025) Pasuruan ini adalah kesadaran bahwa setiap manusia adalah pemimpin, minimal bagi dirinya sendiri. Jika seseorang tidak mampu memimpin dirinya, bagaimana mungkin ia dapat memimpin keluarganya, lingkungannya, atau komunitasnya? Kepemimpinan bukan hanya soal posisi atau otoritas, tetapi soal tanggung jawab terhadap organ-organ dan potensi yang telah Allah titipkan dalam tubuh manusia.

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ)

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

Hadits ini menegaskan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab kepemimpinan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Dengan hadits tersebut beliau mengibaratkan perbedaan antara organ yang bekerja otomatis seperti jantung, dan organ yang fungsinya bergantung pada kesadaran manusia, seperti akal dan hati. Kedua komponen ini disebut sebagai bagian dari “qalbun”—yang tidak hanya bermakna jantung, tetapi juga pusat dari pikiran, perasaan, dan keputusan moral manusia. Disitulah manusia mesti menyadari bahwa dirinya diberi anugerah Allah untuk memimpin dirinya sendiri.

1 2

Penulis: Firnas Muttaqin

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri