Program Prioritas Pemerintah: Dorong Lapangan Kerja Baru

Presiden Prabowo Subianto pada Selasa, 9 September 2025, memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka yang membahas secara mendalam percepatan pelaksanaan program-program prioritas pemerintah, dilansir dari Setkab RI.
Fokus utama dari rapat adalah bagaimana program-program tersebut dapat efektif membuka lapangan kerja baru secara signifikan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi nasional.
Berikut adalah tinjauan tentang berbagai program prioritas yang dibahas dan dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja.
- Koperasi Desa Merah Putih: Fondasi Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Salah satu program unggulan yang diapresiasi adalah kehadiran 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih. Program ini ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja baru sekitar 400 ribu orang dengan asumsi setiap koperasi memperkerjakan minimal 5 tenaga kerja.
Koperasi ini berperan penting dalam meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat desa, memberi akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tingkat desa.
Dengan adanya lapangan pekerjaan formal dari koperasi, tidak hanya masalah pengangguran dapat dihindari, tetapi juga ketimpangan ekonomi antar wilayah desa dan perkotaan dapat dikurangi.
- Program Replanting Perkebunan Rakyat: Mendorong Sektor Pertanian Modern
Kementerian Pertanian tengah menjalankan program replanting atau penanaman baru di perkebunan rakyat seluas 870 ribu hektare. Program ini diproyeksikan membuka lapangan kerja sebanyak 1,6 juta orang selama dua tahun ke depan.
Replanting ini penting untuk memperbarui usia tanaman yang sudah tua sekaligus meningkatkan produktivitas kopi, kelapa sawit, dan tanaman perkebunan lainnya. Efeknya tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, melainkan juga mendorong hilirisasi produk sehingga menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengolahan hasil pertanian maupun distribusi.
- Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP): Penguatan Sektor Perikanan
Tahun ini, program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) ditargetkan mencapai 100 desa dengan potensi penyerapan tenaga kerja sekitar 7 ribu orang. KNMP merujuk pada pengembangan desa-desa nelayan agar mampu mandiri secara ekonomi melalui modernisasi alat tangkap, pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan, serta pemasaran produk perikanan yang lebih efisien.
Presiden juga memberikan target ambisius ke depan dengan membangun 4 ribu titik KNMP yang direncanakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 200 ribu orang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangkitkan sektor perikanan yang selama ini menjadi bagian penting dari ekonomi pesisir sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat nelayan yang mayoritas berada di daerah terpencil.
- Revitalisasi Tambak Pantura: Sektor Budidaya Perikanan yang Padat Karya
Program revitalisasi tambak di Pantura seluas 20 ribu hektare menjadi salah satu inisiatif strategis yang mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 132 ribu orang. Revitalisasi ini mencakup peningkatan teknis budidaya tambak, modernisasi sarana dan prasarana, serta penguatan pemasaran hasil tambak.
Kegiatan budidaya tambak merupakan salah satu sektor yang padat karya dan memberikan nilai tambah cukup besar bagi ekonomi daerah pesisir. Dengan peningkatan kualitas produksi dan efisiensi budidaya, program ini membuka peluang kerja yang luas sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambak.
- Modernisasi Kapal Nelayan: Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas
Modernisasi 1.000 kapal nelayan menjadi program kunci lain yang diproyeksikan mampu membuka lapangan kerja baru hampir mencapai 600 ribu orang. Program ini menitikberatkan pada pembaruan teknologi kapal, alat tangkap ramah lingkungan, serta pelatihan kemampuan SDM nelayan.
Selain meningkatkan kapasitas tangkap perikanan, modernisasi kapal juga memicu pertumbuhan sektor pendukung seperti perbaikan kapal, penyediaan bahan bakar, distribusi hasil laut, dan layanan transportasi. Efek berantai ini memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
- Dampak dan Sinergi Program Prioritas terhadap Penciptaan Lapangan Kerja
Jika dijumlahkan, program-program prioritas tersebut mampu menciptakan jutaan lapangan kerja baru dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Sinergi antar sektor desa, pertanian, perikanan, dan teknologi modern memberikan peluang pengembangan sektor ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Percepatan pelaksanaan program prioritas bukan hanya sekadar memenuhi target kuantitatif lapangan kerja, tetapi juga memperbaiki kualitas sumber daya manusia, meningkatkan produktivitas nasional, serta mempersiapkan Indonesia untuk bersaing di kancah global melalui pendekatan ekonomi hijau dan digital.
- Tantangan dan Langkah Ke Depan
Meski perencanaan dan target sangat ambisius, pemerintah harus menghadapi berbagai tantangan seperti:
Penyediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung koperasi dan sektor pertanian/perikanan,
Pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja,
Pengawasan dan pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari,
Sinkronisasi kebijakan lintas kementerian serta daerah,
Adaptasi terhadap perubahan iklim dan pergeseran teknologi.
Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat menjadi sangat penting dalam mengakselerasi keberhasilan program prioritas dengan dampak nyata bagi pembukaan lapangan kerja massa.
Penulis: Win