BATU (jatimlines.id) – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Jawa Timur Agus Budi Cahyono S.H ,alias Den Beiy , menyebut larangan praktik politik uang di pesta demokrasi sulit dibuktikan.

Sulitnya pembuktian tersebut, menurut Den Beiy tercermin dengan minimnya praktik politik uang tersebut terbongkar. Artinya menurut dia, dalam pengawasan praktik-praktik politik uang meski ada, namun sulit dibuktikan.

“Larangan praktik politik uang berlaku di sepanjang tahapan pesta demokrasi, dugaannya mulai level bawah, Pilihan Kepala Desa, hinga Kepala Daerah dan seterusnya, itu tidak hanya sebatas tahapan kampanye, masa tenang, maupun hari pencoblosan kerap terjadi,” kata dia, Mingu (14/1/2024).

Celakanya lagi, hukuman atas praktik  tersebut bisa dijatuhkan pada siapapun pihak yang terlibat, tidak hanya pemberi, melainkan juga penerima.

“Seandainya penerima politik uang melaporkan pihak pemberi, penerima juga bisa dikenai sanksi. Dari situ sulit membuktikan, terlebih tidak ada saksi melihat dan yang mendengar,” ungkapnya.

Terlebih lagi, meski ada saksi yang melihat dan mendengar, mereka tidak mau menjadi saksi sebagai pelapor. Sisi lain, oknum masyarkat juga berharap politik uang dan itu yang menyulitkan. Apalagi jumlah petugas pengawasan hal tersebut terbatas.

“Banyak hal tingkat kesulitannya dalam memberantas politik uang. Terlebih lagi kalau hal tersebut dianggap oknum masyarkat merupakan sebuah kebutuhan dan itu sedang diharap mereka “Aji Mumpung” bagaimana cara memberantasnya,” tanya dia.

Oleh karena itu, menurut dia, ketika siap berlaga dalam bursa politik modalnya  Doa, Dukungan, Dana (D3).

“Berdoa saja, tidak ada pendukungnya sulit, banyak dukungan, tidak punya dana, tambah sulit, punya dana, tidak ada dukungan sembari berdoa, tambah sulit,”ucap dia.

Apalagi menurut dia, masyarakat tidak ingin hanya janji – janji, yang diinginkan hal yang nyata.

“Jadi, lebih baik makan “Singkong Beneran Daripada Makan Roti Mimpi”. Artinya tak butuh janji program dan visi misi, yang diinginkan hal yang nyata langsung bisa dirasakan. Maaf bukannya saya mendukung adanya praktik-praktik politik uang, namun hasil investigasi kami seperti itu faktanya,”tutupnya. (Gus)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan