KAB MALANG (jatimlines.id) – Musim hujan seperti sekarang, air sungai Barek di Dusun Mulyosari Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang terus meluap.

Kondisi itu berdampak pada tembok gedung SDN 6 Sumberejo yang berjarak hanya 0,5 meter dari sungai tersebut terancam ambruk terkikis air sungai.

Menyikapi kejadian ini, bagian Sarpras dan pengajuan DAK Korwil Dispendik Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang Yuyus Lestiya Wuri.S.Sos mengaku sudah berkordinasi dengan pihak sekolah untuk segera mengajukan pembangunan plengsengan ke Dinas Cipta Karya dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

Dikatakan Yuyus,gerusan air itu terjadi setelah dam dibagian hulu sungai itu jebol. Karena,jika tidak segera di bangun plengsengan, lambat laun, tembok sekolah yang hanya berjarak 0,5 meter dari sungai akan ambruk.

“Jika curah hujannya tinggi,air sungai khawatir naik menggenangi ruangan sekolah,” jelas Yuyus Rabu (21/2/2024).

Selain pengajuan pembangunan plengsengan,Yuyus juga akan mengajukan pagar pada bagian samping hingga depan sekolah. ” Kami berharap,dua proposal itu terealisasi di tahun 2025 mendatang”, ucapnya.

Di tempat yang sama, Jahrotul Mufida seorang guru kelas 4 dan 5 SDN 6 Sumberejo menyampaikan, setiap hujan deras anak-anak terpaksa dipulangkan meski itu belum berakhirnya jam pelajaran.

“Meski belum berakhir jam mata pelajaran,kalau hujan deras, wali murid sudah datang menjemput putra-putrinya. Mereka khawatir, luapan air menggenangi sekolah seperti pernah terjadi beberapa tahun lalu.Katanya,luapan air hingga menggenangi ruang kelas.Dengan kejadian itu mereka khawatir terjadi sesuatu”,ungkap Mufida.

Tak hanya itu, proses kegiatan belajar mengajarpun terganggu. ” Untuk pembangunan pagar juga penting.Karena dengan tidak adanya pagar, anak-anak bermain lari-larian hingga ke ladang warga.Kami berharap, semuga kedua proposal pengajuan itu segera terealisasi,” tandas Mufida.

Sementara itu, Totok warga Dusun Mulyosari Barek juga berharap, plengsengan itu harus segera di bangun. Kata Totok, karena plengsengan yang ada saat ini, adalah peninggalan zaman Belanda dan itu sudah mau roboh.

“Dulu pernah banjir,sampai berkas di sekolah itu hanyut terbawa arus air,” pungkasnya (dio)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan