KAB MALANG (jatimlines.id) – Proses belajar mengajar di SDN 2 Tambakasri Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang dihantui rasa kekhawatiran. Betapa tidak, mereka belajar di bawah atap ruang kelas yang rusak dan nyaris ambruk.
Kondisi dua ruangan di saat ini terpantau rusak berat. Seperti yang terjadi di ruang murid kelas 6 dan ruang dewan guru. Dan parahnya lagi, toilet sebuah fasilitas urgent yang dimanfaatkan siswa di lembaga terpencil perbatasan kawasan hutan ini juga kurang memadai. Toilet disitu tidak ada pemisah.
Untuk murid perempuan dan laki-laki sama. Jika itu terus dibiarkan,khawatir terjadi efek kurang baik bagi murid.
Kepala SDN 2 Tambakasri Ngudyo Rahayu SPd menerangkan, perbaikan kedua ruangan dan toilet itu harus menjadi skala prioritas pemerintah.
Kata dia, kondisi kayu penyangga plafon gedung disitu sudah rapuh termakan usia.
“Dengan kondisi kayu yang sudah lapuk, bagian atap gedung ini tidak bisa lagi disentuh.
Misalkan terjadi kebocoran karena genteng pecah, pekerja disitu tidak berani naik. Karena jika dipaksa, yang jelas terjadi celaka,” terang Ngudyo Rahayu Rabu (31/1/2024) siang.
Dan mirisnya, lanjut Ngudyo,dalam kondisi musim hujan seperti sekarang,dia selalu diliputi rasa waswas saat melakukan giat belajar mengajar. Apalagi, jika hujan lebat atau gempa yang sulit diprediksi.
Guna menjawab rasa kekhawatiran itu Kepala Sekolah asal Desa Sidoasri ini tak jarang datang ke sekolah di luar jam belajar. Itu dilakukan untuk melihat kondisi gedung,
apalagi jika hujan turun di sore hari.
“Saya khawatir ada genteng yang jatuh seperti yang terjadi sebelumnya. Paling tidak kordinasi dengan rekan guru terdekat,” ucapnya.
Dengan kondisi gedung seperti ini,pihaknya mengaku sudah melayangkan proposal rehabilitasi gedung dan pembangunan toilet ke Pemkab Malang.
“Tanggal 29 Januari 2024 kemarin, kami
sudah mengajukan proposal untuk rehabilitasi gedung 2 lokal termasuk pembangunan toilet. Semuga segera ada perhatian”,pungkas Ngudyo penuh harap.
Penulis: dio