Surabaya – Kiper Persebaya Surabaya, Ernando Ari Sutaryadi, menyambut keputusan timnya yang batal mengikuti ASEAN Club Championship (ACC) 2025 dengan sikap positif. Ia menilai keputusan manajemen tersebut sebagai peluang untuk lebih fokus mempersiapkan diri menghadapi Liga 1 musim 2025/2026 bersama rekan-rekannya di tim. Minggu, 6 Juli 2025.

Menurutnya, keputusan itu membuka peluang bagi tim untuk fokus menyiapkan diri menghadapi Liga 1 musim 2025/2026.

“Sebagai pemain, saya mengikuti keputusan apa pun dari tim. Saya memilih sisi positifnya. Salah satunya, kami bisa lebih siap menuju Liga 1,” ujar Ernando di Bandara Internasional Juanda Surabaya, sesaat sebelum tim berangkat ke Australia, Minggu, 6 Juli 2025.

Ia menilai Persebaya masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.

Ernando percaya, waktu tambahan bisa digunakan untuk memperkuat seluruh aspek permainan.

“Dengan persiapan yang cukup, kami ingin tampil lebih maksimal dan agresif. Kami menargetkan posisi lebih tinggi dari musim lalu, di mana kami finis di peringkat keempat,” kata kiper muda berusia 22 tahun itu.

Manajemen Persebaya juga menyampaikan terima kasih kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Mereka mengapresiasi dukungan yang diberikan agar Persebaya dan Malut United tetap bisa berlaga di ACC 2025.

Walau batal tampil, Persebaya tetap menegaskan komitmen untuk fokus menatap Liga 1.

“Tampil atau tidak, kami tetap membangun tim dengan serius. Kami tidak mau terpengaruh situasi di luar. Fokus utama kami adalah Liga 1,” tulis pihak klub.

Meski begitu, manajemen menyayangkan ketidakhadiran mereka di ajang Asia Tenggara tersebut.

Menurut klub, keikutsertaan Persebaya akan memberikan warna baru. Terutama lewat dukungan Bonek dan dampak ekonominya.

Mereka menilai ACC tidak akan merasakan kekuatan fan equity dan away equity dari Persebaya dan Bonek.

Fan equity mencakup dukungan finansial dari suporter, seperti pembelian tiket dan merchandise resmi.

Sedangkan away equity menggambarkan dampak kehadiran suporter saat tandang. Dukungan itu bisa meningkatkan eksposur dan pemasukan klub lawan, bahkan dalam pertandingan internasional.

“Bonek punya kekuatan ekonomi yang besar. Mereka mampu meningkatkan eksposur dan pendapatan tim lawan, bahkan saat kami bermain di luar negeri. Kehadiran kami bukan sekadar di stadion, tapi juga berdampak secara ekonomi,” tegas manajemen.

Keputusan ini langsung menarik perhatian pecinta sepak bola Indonesia. Banyak yang menyoroti batalnya Persebaya ikut ACC 2025.

Penulis: Eko Windarto

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri