Bakesbangpol Kota Batu Awasi Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI

KOTA BATU – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Batu terus merawat asa lewat pengawasan ketat terhadap pengibaran bendera One Piece, Rabu, 6/8/2025.

Langkah ini bukan semata tentang aturan atau larangan, melainkan sebuah aksi pencegahan dini yang sarat makna, demi menjaga harmoni Kota Batu yang bersahaja.

Kepala Bakesbangpol Kota Batu, Ahmad Dahlan, dengan nada penuh kewaspadaan menyampaikan, “Kami melakukan penelusuran di setiap sudut Kota Batu sebagai upaya pencegahan dini dan antisipasi. Kami hadir bukan hanya sebagai pengawas, tapi sebagai penjaga ketenangan yang mengalir dalam setiap nafas kota ini.”

Menelusuri jejak pengibaran bendera hitam bertengkorak khas anime One Piece, Dahlan menegaskan bahwa hingga kini belum ada satupun yang berkibar di penjuru daerah ini.

“Dari hasil penelusuran dan informasi yang kami himpun dari masyarakat, Kota Batu masih tetap bersih dari simbol tersebut,” tuturnya.

Kota Batu, sebuah kota wisata yang tenang dan teduh, menjadi saksi dari harapan Dahlan akan lestarinya kedamaian. “Kita semua tentu berharap suasana kondusif ini tetap terjaga, terutama menjelang perayaan ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Mengapa pengawasan harus lebih ketat di saat seperti ini? Karena bendera One Piece, dengan lambang tengkorak bertopi jerami itu, bukan lagi sekadar identitas anime semata yang mengisi ruang digital.

Di benak banyak jiwa, ia melambung sebagai simbol kritik sosial, sebuah seruan halus yang menuntut perhatian terhadap kondisi sosial ekonomi rakyat kecil yang kian terjepit oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.

Menjelang momentum peringatan kemerdekaan yang agung, keberanian dari sekelompok warga yang mengibarkan bendera tersebut bersama Sang Saka Merah Putih, mengundang berbagai tafsir.

Ada yang melihatnya sebagai suara hati yang tersingkap, ada pula yang mencemaskan nuansa perpecahan. Bakesbangpol pun hadir di antara ketegangan ini, berusaha menenangkan denyut nadi Kota Batu agar tetap berdetak dalam irama persatuan.