Buku, Pesta, dan Cinta di Alam Bangsanya Soe Hok Gie

Buku, Pesta, dan Cinta di Alam Bangsanya Soe Hok Gie (Sumber foto: Fina).

Gie, JATIMLINES.ID – Soe Hok Gie adalah seorang aktivis, pemikir kritis, dan pecinta alam—seorang anak muda dari era 1960-an yang namanya tetap abadi dalam sejarah gerakan mahasiswa Indonesia.

Pemikirannya yang tajam serta keberaniannya dalam mengkritik rezim menjadikannya simbol perlawanan bagi banyak aktivis muda hingga saat ini.

“Buku, Pesta, dan Cinta di Alam Bangsanya Soe Hok Gie: Sekali Lagi” merupakan kumpulan tulisan yang menggali sosok Gie lebih dalam dari berbagai perspektif.

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Diedit oleh Rudy Badil dan rekan-rekannya, buku ini tidak hanya menyoroti pemikiran dan perjuangan Gie, tetapi juga menampilkan sisi lain kehidupannya, sebagai pecinta buku, pemuda yang menikmati pergaulan, dan seseorang yang memiliki cinta mendalam terhadap tanah airnya.

Kontributor buku ini mencakup berbagai tokoh, seperti Jakob Oetama (Pendiri Harian Kompas), John Maxwell (penulis Soe Hoek Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani), Riri Riza (sutradara film Gie), Nicholas Saputra (aktor yang memerankan Gie dalam film Gie), serta sahabat-sahabat Gie.

Peluncuran buku ini di gedung PSJ-UI pada 16/12/2009 disambut dengan antusiasme yang tinggi. Perhatian publik semakin meningkat setelah Kick Andy menampilkan kisah Gie di acara yang tayang pada hari yang sama, bersamaan dengan diskusi buku di Malang.

Dalam diskusi tersebut, lebih dari 400 orang hadir memenuhi Gedung Perpusda Malang untuk mendengarkan kisah dari Maman, salah satu penyintas perjalanan Gie, serta teman-teman dekatnya seperti Luki dan Nessy. Diskusi juga menghadirkan ulasan dari Mira Lesmana, Riri Riza, dan Nicholas Saputra tentang sosok Gie.

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Buku, Pesta, Cinta, dan Sinema – Riri Riza

Gie adalah seorang idealis yang menuliskan perasaannya dengan detail dan disiplin tinggi. Ia mampu merangkai peristiwa sejarah dengan sudut pandang yang sangat pribadi, menjadikan pergulatannya sebagai bagian dari perjalanan intelektualnya.

Kecintaannya pada alam dan ilmu pengetahuan membawanya ke lingkaran orang-orang yang juga mencintai keindahan, baik dalam ranah seni, penelitian, politik, maupun sastra. Semua itu ia rangkai dengan menarik dalam setiap catatan hariannya.

Catatan Seorang Aktor – Nicholas Saputra

“Saya tidak harus dan tidak bisa menjadi Gie, karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa. Namun, saat saya mengucapkan kata-katanya di depan kamera, menggerakkan tangan dan kaki seiring dengan naskah yang saya baca, saya merasakan semangat, emosi, dan idealisme yang tertuang dalam tulisan-tulisannya. Dari sana, saya menemukan sebuah identitas yang dapat mewakili dirinya.” Ungkap Nicholas Saputra dalam catatan seorang aktor.

Gie adalah sosok yang sedikit banyak mengubah cara seseorang memandang dunia. Membaca catatan hariannya seperti membuka lorong waktu yang sebelumnya tertutup atau sengaja ditutup-tutupi.

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Keidealisannya telah menginspirasi banyak anak muda untuk berani menghadapi hidup sambil tetap berpegang teguh pada prinsipnya.

Sang Pemikir

“Soe, apa yang sedang kau pikirkan?”

“Saya sedang memikirkan tentang kehidupan yang menarik.”

“Saya sedang memikirkan keindahan dunia ini.”

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri

“Saya sedang memikirkan kebesaran manusia.”

“Dan bagaimana saya harus mengisi hidup saya sendiri.”

Kata-kata ini ditulis oleh Soe Hok Gie saat berada di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, pada 27/7/1969. Tulisan ini kemudian dimuat di Kompas pada 23/12/1969.

Perspektif Pembaca

Buku ini menghadirkan sudut pandang baru tentang Soe Hok Gie, tidak hanya sebagai seorang aktivis politik, tetapi juga sebagai individu dengan kompleksitas emosional dan kehidupan sosial yang kaya.

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Melalui kumpulan tulisan dari berbagai penulis, pembaca disajikan beragam perspektif dalam memahami sosok Gie secara lebih mendalam.

Selain itu, buku ini memuat kutipan-kutipan menarik dari catatan harian dan tulisan-tulisannya, yang mencerminkan ketajaman berpikirnya.

Meskipun beberapa bagian mungkin lebih menarik bagi mereka yang sudah mengenal Gie, pembaca awam disarankan untuk membaca Catatan Seorang Demonstran terlebih dahulu agar dapat memahami konteks historis dan pemikirannya dengan lebih baik.

Kesimpulan

“Buku, Pesta, dan Cinta di Alam Bangsanya Soe Hok Gie: Sekali Lagi” adalah bacaan yang menarik bagi siapa saja yang ingin memahami Soe Hok Gie dari sisi yang lebih personal dan humanis.

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Buku ini tidak hanya menampilkan Gie sebagai aktivis yang gigih, tetapi juga sebagai pemuda dengan kehidupan sosial, gairah intelektual, serta pergolakan emosionalnya.

Bagi penggemar sejarah, aktivisme, atau siapa saja yang ingin mengenal Soe Hok Gie lebih dekat, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi mengenai keberanian, pemikiran kritis, dan kecintaan terhadap tanah air.

Penulis: Fina Indriani

Editor: Red

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri