KAB MALANG (jatimlines.id) – Bupati Malang Drs. HM. Sanusi MM menegaskan, kerusakan dua bangunan sekolah, seperti SDN 1 Taman Satriyan Kecamatan Tirtoyudo dan SDN 2 Tamansari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang,itu menjadi program Anggaran Program dan Belanja Daerah(APBD).
“Pembangunan kerusakan dua lembaga itu saya programkan. Karena kita bekerja sesuai program di APBD. Nanti jika dananya sudah ada, baru kita lakukan,” terang Sanusi Jum’at (26/1/2024)
Kecuali, sambung Sanusi, jika kerusakan sekolah itu akibat bencana alam, itu ada dana tak terduga dari APBD. “Tetapi jika kerusakan sekolah itu karena faktor usia,nanti akan kita lihat seperti apa kondisinya,” kata Sanusi.
Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan gedung SDN 2 Tamansari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang saat ini sangat memprihatinkan. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, kebocoran mulai terjadi dibeberapa titik ruangan.
Seperti di ruang kelas 6,kelas 4 termasuk kantor dewan guru. Selain bangunan itu mulai miring, pelisir kayu pada bagian atas ruang dewan guru juga sudah lapuk bahkan mulai runtuh. Dan parahnya lagi, papan nama sekolah yang merupakan identitas pengenal sekolah itu juga terlihat kumuh. Begitu halnya dengan panorama sekitar halaman sekolah.
Kepala SDN 2 Tamansari Suliadi S.Pd mengatakan,selain terjadi kerusakan di beberapa titik ruangan, kayu penyangga atappun juga mulai lapuk termakan usia.
“Kalau genteng hanya sebagian saja, tetapi jika kayu penyangga itu tidak segera diganti, lama kelamaan genteng itu berjatuhan mengenai plafon,” ungkap Suliadi beberapa waktu lalu.
Selain kerusakan gedung di SDN 2 Tamansari Kecamatan Ampelgading, kondisi bangunan SDN 1 Taman Satriyan Kecamatan Tirtoyudo saat ini juga sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, atap di gedung lembaga yang terletak di lereng kaki Gunung Semeru itu ,saat ini masih menggunakan terpal. Hal itu menjadikan potret buram fasilitas pendidikan di Kabupaten Malang.
“Atap di tiga Rumbel itu pada tahun 2009 pernah direhab dengan menggunakan genteng, tetapi itu hanya bertahan hingga tahun 2017. Nah, sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah,” tegas seorang guru disitu beberapa waktu lalu.
Padahal, menurutnya, dari pihak lembaga sendiri sudah melayangkan proposal pengajuan pembangunan DAK (Dana Alokasi Khusus) ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang sejak Januari 2023.Tetapi hingga kini masih belum ada jawaban.
Sementara itu, Indah Ristyo Ningrum S.Pd seorang guru kelas 3 juga mengaku khawatir dengan kondisi tiga ruang seperti saat ini. Ningrum bilang, kerusakan ketiga ruang tersebut, selain terjadi total pada bagian atap bangunan, beberapa kayu penyanggah bangunan juga banyak yang sudah rapuh. (dio)