Dampak Jangka Panjang Trauma Masa Kecil

Dampak Trauma Masih Kecil dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat (Sumber gambar: Aladokter)

Batu, JATIMLINES.ID – Trauma masa kecil semakin diakui sebagai faktor risiko utama bagi berbagai masalah kesehatan di masa dewasa. Meskipun demikian, studi yang secara komprehensif meneliti dampak jangka panjangnya masih terbatas. Senin,(24/2/2025).

Sebuah studi terbaru berusaha mengisi celah ini dengan menganalisis arsitektur genetik trauma masa kecil serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan kondisi sosial ekonomi di usia dewasa.

Studi ini menggunakan data dari UK Biobank yang mencakup 129.017 individu. Para peneliti melakukan analisis Genome-Wide Association Studies (GWAS) untuk mengidentifikasi lokus gen yang terkait dengan lima subtipe trauma masa kecil. Hasilnya, ditemukan beberapa lokus baru yang berkaitan dengan berbagai bentuk trauma, termasuk pelecehan seksual dan pengabaian emosional.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa terdapat korelasi genetik sedang hingga tinggi antara berbagai jenis trauma masa kecil, baik pada laki-laki maupun perempuan. Lebih lanjut, trauma masa kecil memiliki korelasi genetik dengan 10 dari 16 penyakit utama yang memiliki beban kesehatan tinggi.

Dengan menggunakan analisis Mendelian Randomization (MR), studi ini menunjukkan bahwa trauma di masa kecil dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan di masa dewasa, termasuk gangguan pendengaran terkait usia, nyeri punggung bawah, depresi mayor, dan migrain.

Selain itu, trauma masa kecil juga berpotensi mengurangi harapan hidup. Sebelumnya, berbagai studi epidemiologis telah membuktikan bahwa trauma masa kecil berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental dan fisik seumur hidup.

Namun, studi ini menyoroti bahwa pendekatan konvensional dalam epidemiologi masih memiliki keterbatasan, terutama dalam mengontrol faktor-faktor pembaur.

Dengan menerapkan metode MR, penelitian ini mampu mengevaluasi dampak penyebab dari trauma masa kecil tanpa harus mengumpulkan data jangka panjang dalam satu sampel yang sama.

Selain itu, penelitian ini juga menegaskan bahwa efek trauma masa kecil tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi.

Temuan ini memperkuat bukti bahwa individu dengan trauma masa kecil cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar di masa dewasa.

Perbedaan gender dalam prevalensi trauma juga menunjukkan kemungkinan adanya perbedaan dampak berdasarkan jenis kelamin, yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Secara keseluruhan, studi ini memberikan wawasan baru mengenai dasar genetik dari trauma masa kecil serta dampaknya yang luas terhadap kesehatan dan kesejahteraan di masa dewasa.

Hasilnya menekankan pentingnya strategi pencegahan untuk mengurangi kejadian trauma masa kecil serta memberikan dukungan bagi para korban.

Dengan upaya yang tepat, risiko jangka panjang terhadap kesehatan dan kehidupan sosial ekonomi dapat diminimalkan, sehingga menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Nana

Editor: Red

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Gambar Pelantikan Kepala Daerah

Pelantikan Kepala Daerah

Pelantikan Kepala Daerah