DHC BPK 45 dan Pesantren Rakyat Kota Batu Tuntut Agenda Tahunan Peringatan Penyobekan Bendera Belanda

Serka Anumerta Iksan Sulianto, pembuat karya monumental di TMP Kota Batu

BATU, JATIMLINES.ID – Pemangku Pesantren Rakyat Kota Batu, Gus Ulul Azmi El Luthfie Wal Aman Asy-Syafi’i mempunyai ide atau gagasan yang t entunya sangat luar biasa. Gagasan itu dilaksanakan dengan menggelar acara peringatan perobekan bendera di makam pahlawan Kota Batu 19 September 2024.

“ Istimewa. Ini Satu-satunya di Indonesia patung raksasa sosok pahlawan yang sedang merobek bendera Belanda ada di Taman Makam Pahlawan Suropati Kota Batu,” komentar spontan Didik Sumintarjo, Budayawan senior Kota Batu saat hadir pada Acara Peringatan Perobekan Bendera Belanda di Hotel Oranye Surabaya, 19 September 2024 di Pendapa TMP Suropati Batu.

Selanjutnya, dia sangat mengapresiasi giat yang dimotori Pesantren Rakyat Kota Batu ini. Menurutnya, pemilihan tanggal 19 September yang bertepatan dengan peristiwa aslinya ini akan dijadikan usulan agenda peringatan tahunan di Kota Batu.

Waktu yang sama, Pengurus Dewan Harian Cabang Badan Pengembangan Kesejarahan 45 ( DHC BPK 45) Kota Batu ini juga mengatakan jika sepatutnya Pemerintah Kota Batu menetapkan patung karya Serka Anumerta Iksan Sulianto tersebut sebagai situs cagar budaya.

Eko Suparisno (kiri), masyarakat peduli sejarah Kota Batu, saat bersama Asri Wilujeng, putri Alm Serka Iksan Sulianto dan Alfi Saifulllah, penulis buku Biografi asal Kota Batu.

“Saya sangat terharu. Ternyata muncul juga generasi penerus yang uri-uri sejarah. Apalagi acara ini didasari dengan buah karya tulis Alfi Saifullah yang usianya tergolong muda,” Hariono MC, tokoh Kelompok Kerja (POKJA) Kenaikan Status Kota Batu. Pria yang akrab di sapa dengan Mbah Har itu panjang lebar

menceritakan rentetan peristiwa 19 September 1945 yang memantik pergolakan besar lebih lanjut. Ia menyebut Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 kemudian puncaknya 10 November 1945. Kedua tanggal itu menjadi peringatan Nasional yaitu Hari Santri dan Hari Pahlawan.

Sementara itu, Jajaran TNI dari korem 083/BDJ, Kabintal Jarahdam, Perpustakaan Museum Brawijaya, Poltekad, Bengpus Arhanud, Koramil Kecamatan Batu dan lainnya sangat mendukung upaya penggalian dan penelusuran sejarah bangsa.

“ Komandan Korem Kosong Delapan Tiga Baladika Jaya berterima kasih dan mengapresiasi masyarakat Batu dalam kegiatan penting ini,” Letda Slamet, wakil dari Korem 083 BDJ dalam sambutannya.

“ Kami memiliki sejumlah data peristiwa penting disetiap daerah yang terkodifikasi dengan baik. Data tersebut akan menjadi hidup serta diketahui masyarakat luas bila ada yang membukukan seperti ini. Institusi Kabintal Jarahdam sangat mendukung kegiatan semacam ini,” timpal, Letda. Inf. Sulikan dari Kepala Bimbingan Mental dan Sejarah Kodam V/Brawijaya (Kabintal Jarahdam)

Diketahui, Iksan Sulianto yang semasa hidupnya dikenal sebagai Pejuang Hizbullah asal Sisir Kota Batu memiliki 12 putra-putri. Tampak hadir pada acara tersebut yaitu Asri Wilujeng, Widya, Yusuf Iskandar serta adik kandung Iksan yang membantu pembuatan monumen patung di TMP Suropati yaitu Sarkawi.

Mereka sangat antusias dan berterimakasih atas pelaksanaan kegiatan pada 19 September itu. Makin lengkap, dengan kehadiran Prof. Mufidah Cholil, putri kandung dari Mbah Cholil Mbaureno, sosok yang penyobek bendera belanda yang diabadikan Iksan Sulianto.

Terpisah, Alfi Saifullah, Penulis Buku Biografi asal Kota Batu, sebelum mengangkat Mbah Cholil Mbaureno juga telah sukses menerbitkan buku berjudul “ KH. Iskandar Sulaiman, Jejak Perjalanan Hidup Murid Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari”.

Buku ini sempat menyita perhatian publik. Pasalnya, H. Sanusi ( Bupati Malang) menetapkan sebagai nama jalan dari Tawangargo Karangploso Kabupaten Malang menuju Sekarputih Pendem Kota Batu. Sementara Pj.Wali Kota Batu, Aris Paiwae menetapkan sebagai nama jalan dari Sekarputih menuju Tawangargo.

Penulis: Schaldy

Editor: Eka Saputra

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan