Jawa Timur menyimpan banyak destinasi wisata yang belum terlalu dikenal luas. Dari keindahan alam hingga situs bersejarah, berikut beberapa tempat yang patut dikunjungi.
Agrowisata Telaga Madiredo
Bagi pencinta alam yang mencari ketenangan, Telaga Madiredo di Pujon, Kabupaten Malang, bisa menjadi pilihan sempurna. Terletak di ketinggian sekitar 1.200 mdpl, tempat ini menawarkan udara sejuk dengan suhu sekitar 20°C serta panorama pegunungan seperti Gunung Kawi, Kelud, Arjuno, dan Welirang.
Keindahan Telaga Madiredo semakin lengkap dengan air jernih dari sumber alami, hutan pinus, serta perkebunan apel dan sayur. Wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti memetik apel langsung dari pohon, berkeliling telaga dengan perahu seharga Rp 10.000 per 15 menit, atau bersantai menggunakan pelampung seharga Rp 5.000.
Akses ke lokasi cukup mudah, hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Kota Malang melalui jalur Batu-Kediri. Harga tiket masuknya pun terjangkau, yaitu Rp 15.000 dengan biaya parkir Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Tempat ini beroperasi pada hari Senin–Jumat pukul 09.00-16.00 WIB dan Sabtu–Minggu pukul 08.00-17.00 WIB. Dengan pesona yang dimiliki, Telaga Madiredo berhasil masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya
Ekowisata Mangrove Wonorejo di Surabaya Timur merupakan kawasan konservasi seluas 200 hektar yang memiliki peran penting dalam mencegah intrusi air laut. Selain itu, tempat ini menjadi habitat bagi ratusan spesies burung migran, menjadikannya destinasi menarik bagi pencinta alam.
Pengunjung dapat menikmati keindahan hutan bakau dengan berjalan di jogging track sepanjang 1 km atau menyusuri sungai menggunakan perahu. Suasana hijau dan udara segar membuat tempat ini cocok untuk bersantai.
Karena lokasinya cukup jauh dari pusat kota, disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online. Dari Alun-Alun Surabaya, perjalanan ke tempat ini memakan waktu sekitar 30-40 menit.
Monumen Tugu Pahlawan dan Museum 10 November
Tugu Pahlawan berdiri dengan bentuk “paku terbalik” setinggi 41,15 meter dan dihiasi ukiran trisula, cakra, stamba, serta padma yang melambangkan api perjuangan. Monumen ini menjadi simbol semangat kepahlawanan Arek-Arek Suroboyo dalam menghadapi penjajah.
Di sekitar tugu, terdapat Museum 10 November yang diresmikan pada 19 Februari 2000 oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid. Museum berbentuk piramida ini menyimpan 416 koleksi, termasuk foto, senjata rampasan, dan artefak dari Pertempuran Surabaya. Fasilitas lain yang tersedia antara lain diorama elektronik dan diorama statis untuk memberikan pengalaman sejarah yang lebih mendalam. Lokasi museum hanya berjarak sekitar 5-15 menit dari Stasiun Pasar Turi Surabaya.
Surabaya North Quay
Surabaya North Quay (SNQ) merupakan destinasi wisata maritim yang berada di lantai tiga Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak. Sejak beroperasi pada 2016, tempat ini menawarkan panorama Selat Madura, Jembatan Suramadu, serta aktivitas kapal yang berlalu-lalang.
Selain menikmati keindahan sunset, pengunjung dapat bersantai di Teras Tepi Laut, mencicipi kuliner khas, atau berbelanja oleh-oleh. Tiket masuk seharga Rp 50.000 bisa ditukar dengan makanan atau minuman, menjadikannya destinasi wisata yang menarik dan terjangkau. Dengan jarak tempuh sekitar 20-30 menit dari pusat kota, SNQ menjadi pilihan favorit wisatawan yang ingin menikmati suasana pelabuhan.

Monumen Kapal Selam Surabaya
Monumen Kapal Selam (Monkasel) merupakan kapal selam asli KRI Pasopati 410, yang merupakan bagian dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur. Kapal ini termasuk jenis SS Whiskey Class yang dibuat di Vladivostok, Rusia, pada 1952 dan resmi bergabung dengan TNI AL pada 29 Januari 1962.
Diresmikan sebagai monumen pada 27 Juni 1998 oleh Laksamana TNI Arief Kushariadi, Monkasel menjadi monumen kapal selam terbesar di Asia. Tempat ini dibuka untuk umum pada 15 Juli 1998 dan kini menjadi destinasi wisata sejarah di Surabaya. Lokasinya tidak jauh dari Tunjungan Plaza dan Stasiun Gubeng, sehingga mudah diakses oleh wisatawan.

Air Terjun Madakaripura Probolinggo
Air Terjun Madakaripura di Kabupaten Probolinggo menawarkan pesona alam luar biasa serta nilai sejarah yang kuat. Konon, tempat ini merupakan lokasi pertapaan terakhir Patih Gadjah Mada sebelum mencapai moksa. Nama “Madakaripura” berasal dari tiga kata yang saling berhubungan: Mada (Gadjah Mada), Kari (peninggalan), dan Pura (sembahyang atau semedi).
Air terjun ini dikelilingi tebing setinggi 200 meter dan dinobatkan sebagai air terjun tertinggi di Pulau Jawa serta salah satu yang tertinggi di Indonesia. Tebingnya yang melingkar menyerupai gelas raksasa menambah daya tarik tersendiri. Keunikan lain yang dimiliki adalah aliran air yang tidak hanya jatuh dari puncak utama, tetapi juga mengalir dari celah-celah tebing, menciptakan efek hujan alami yang semakin memperindah suasana.
Di bawah air terjun, terdapat kolam alami berwarna biru jernih yang menambah keindahan pemandangan. Suasana yang sejuk dan asri semakin terasa berkat pepohonan rindang di sekitar lokasi.
Untuk mencapai Air Terjun Madakaripura, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum menuju Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, sekitar 37 km dari Kota Probolinggo. Dari pintu masuk, perjalanan harus dilanjutkan dengan trekking selama sekitar 20 menit.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah akhir musim hujan, sekitar Mei hingga Juni, terutama pada pagi hari saat cuaca cenderung cerah. Karena area sekitar sering diguyur air dari tebing, disarankan membawa jas hujan atau pakaian tahan air agar tetap nyaman selama menikmati keindahan alam di tempat ini.
Dengan berbagai pilihan destinasi yang unik dan menarik, eksplorasi wisata Jawa Timur dapat menjadi pengalaman tak terlupakan bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam dan sejarah dalam satu perjalanan.

Penulis: Fina Indriani