Gandeng Mahasiswa UM “ESTIBA Juara” Untuk Pembuatan Ecobrick Lingkungan Lebih Bersih, ini penjelasannya

Proses pemilahan sampah oleh Kader Adiwiyata Estiba untuk pembuatan Ecobrick.

BATU, JATIMLINES.ID – Dalam rangka mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar, SMPN 03 Batu (ESTIBA) Juara menggelar kegiatan pembuatan Ecobrick. Program ini melibatkan 60 siswa kader Adiwiyata dari setiap kelas, didampingi oleh mahasiswa Asistensi Mengajar (AM) dari Jurusan Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang (UM).

Kegiatan ini dimulai dengan adanya sosialisasi pada Selasa, 29 Oktober 2024 yang dibuka oleh Kepala Sekolah, Budi Prasetyo, S.Pd., dan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dea Pashadina Nurnovia, mahasiswa AM dari UM.

Tim Budaya Sekolah Murni Novida Wardany, S.Pd menuturkan jadwal pelaksanaan dimulai Selasa, 29 Oktober 2024 sampai seterusnya Pengumpulan sampah 1-5 Nov 2024 pembuatan Ecobrick 1, 7 dan 14 Nov 2024 pengumpulan Ecobrick 1, 8 – 13 Nov 2024 pembuatan Ecobrick 2, 14 Nov 2024 pengumpulan Ecobrick 2 dan 15 Nov 2024 Finalisasi pembuatan taman Ecobrick.

“Kegiatan pembuatan Ecobrick dilakukan oleh perwakilan kader Adiwiyata ESTIBA Juara sejumlah 60 siswa dari masing-masing kelas, bersama Mahasiswa Asistensi Mengajar (AM)Jurusan Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang (UM),” tuturnya

Guru muda ini, menjelaskan dari tujuan Ecobrick yaitu, 1. Mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah dan sekitarnya, 2. Mengajarkan peserta didik untuk berkreasi dengan limbah plastik dan 3. Memperindah sekolah dari hasil limbah plastik.

“Pada saat prosesi pembuatannya ada beberapa cara yaitu 1. Peserta didik dipandu oleh perwakilan kader adiwiyata mengumpulkan sampah kemasan plastik, 2. Sampah plastik dibersihkan dan dipotong kecil – kecil, 3. Potongan sampah plastik dimasukkan kedalam botol hingga padat dan 4. Hasil jadi bisa langsung digunakan untuk produk seperti meja, kursi dan spot foto di taman sekolah,” jelasnya, sembari penuh semangat.

Dia juga berharap, yang bertanggung jawab untuk kebersihan lingkungan sekolah khususnya sampah, peserta didik mempunyai kebiasaan yang baik untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Karena sampah, utamanya sampah plastik sudah bisa diolah untuk menjadi sebuah produk yang bermanfaat dan pada akhirnya ESTIBA Juara menjadi sekolah yang bersih dari sampah plastik,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala ESTIBA Juara, Budi Prasetyo SPd juga menuturkan, dalam kesempatan tersebut saya menegaskan agar peserta menjadi agen penggerak dan contoh bagi teman-temannya dalam menumbuhkembangkan kesadaran dan kebiasaan hidup bersih.

“Seperti halnya, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, kebiasaan memungut sampah yang ditemui di mana saja untuk dibuang di tempatnya, kebiasaan malu membuang sampah sembarangan, dan kebiasaan memanfaatkan sampah untuk hal-hal yang berguna, contohnya menjadi Ecobric,”tutur guru senior ini penuh dengan semangat.

Sosialisasi dan Pembekalan Tentang Ecobreak

Ditegaskannya, ditengarai, saat ini, benar kita hidup di zaman milenial, zaman yang modern dan canggih, namun sayangnya sering tidak dibarengi dengan sikap dan kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan.

“Kita dapati banyak orang yang membuang sampah sembarangan, di jalan raya, di selokan, di sungai, di fasilitas umum. Sehingga kalau boleh dikatakan bahwa saat ini masih banyak manusia primitif yang hidup di zaman modern,” tegasnya.

Lebih lanjut, masih kata Budi, salah satu penanda keprimitifan itu adalah karena banyak orang yang tidak tahu tempat sampah dan tidak mau menaruh sampahnya di tempat sampah.

“Semoga upaya ini dapat menumbuhkan kesadaran kita terhadap kebersihan lingkungan, kelestarian bumi yang kita cintai,” pungkasnya.

Penulis: Schaldy

Editor: Akasa Putra

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan