BATU, JATIMLINES.ID – Dalam gelaran doa dan tabur bunga di Hotel Delobby, Jalan Imam Bonjol, Kota Batu untuk mengungkapkan simpati dan duka yang mendalam terhadap korban kecelakaan rem blong Bus Wisata.
Ketua acara, Rahmat Wibowo, saat dikonfirmasi menegaskan bahwa betapa pentingnya solidaritas dan kesatuan dalam menghadapi cobaan yang menimpa.
Tentunya dalam kesempatan itu, acara ini yang dihadiri oleh berbagai kalangan termasuk pelaku wisata di Kota Batu, menjadi momentum untuk bersatu dalam doa bagi keselamatan seluruh wisatawan.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA SEPUTAR KECELAKAAN BUS DI BATU
“Doa pertama yang kita sampaikan juga merupakan ekspresi empati yang tulus dari masyarakat Kota Batu terhadap para korban. Kami, sebagai pelaku wisata, merasa tergerak untuk menunjukkan simpati kepada korban dan keluarga mereka. Keselamatan dan kesehatan wisatawan menjadi prioritas utama bagi kita semua,” tegas Rahmat Wibowo.
Rahmat Wibowo juga mengumumkan bahwa donasi yang terkumpul hingga malam ini, 13 Januari 2025 kemarin sudah mencapai kurang lebihnya Rp 25 jt.
“Setiap korban meninggal dunia akan mendapatkan Rp 4 jt, sementara korban luka berat sejumlah empat orang akan menerima bantuan sebesar Rp2,8 jt korban luka ringan akan mendapat bantuan sebesar Rp1jt dan sumbangan nasi box dari beberapa katering mencapai 700 box. Semua donasi sudah habis tersalurkan,” tambahnya.
Sementara itu, Kanit Bimas Polsek Batu, AIPTU Nur Kholis, juga menyampaikan dukungan terhadap doa bersama untuk para korban kecelakaan.
“Kami dari kepolisian sangat mendukung kegiatan ini sebagai wujud kerukunan antar umat beragama. Doa bersama memiliki kekuatan besar dalam menciptakan keamanan dan kedamaian di Kota Batu,” ungkap AIPTU Nur Kholis dengan senyum ramah.
Kehadiran semua lapisan masyarakat dalam doa bersama mencerminkan semangat persatuan yang dijaga dengan penuh keikhlasan.
“Kita semua berharap agar senantiasa dilindungi dari segala musibah dan bencana serta kehidupan masyarakat di Kota Batu tetap aman, tertib dan damai. Inilah anugerah dari kerukunan dan keikhlasan dalam berdoa,” sambungnya.
Doa dan acara tabur bunga tersebut bukanlah sekadar upacara formal, melainkan panggilan untuk saling mendukung dan merawat kebersamaan.
Semua pihak diharapkan dapat terus merajut solidaritas, saling mengingatkan akan pentingnya keselamatan wisatawan, serta selalu bersatu dalam menjaga kerukunan dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.
“Keselamatan dan kesejahteraan wisatawan harus senantiasa menjadi perhatian utama semua pihak terkait. Dukungan dan kerjasama lintas sektor, termasuk instansi terkait, pelaku wisata, serta masyarakat, menjadi kunci dalam menjaga keamanan serta memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Dengan doa dan kerukunan sebagai landasan utama, diharapkan segala bentuk kecelakaan dan musibah dapat ditekan sekecil mungkin, sementara kehidupan pariwisata di Kota Batu dapat berjalan dengan lancar dan aman,” pungkasnya.
Penulis: Eko Windarto
Editor: Akasa Putra