Indonesia, JATIMLINES.ID – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan global. Rabu, (19/3/2025).
Harga Emas Tembus Level Tertinggi Sepanjang Masa
Dilansir dari CNBC Indonesia, pada perdagangan Selasa (18/3/2025), harga emas di pasar spot melonjak 1,08% hingga mencapai US$3.033,95 per troy ons, menjadikannya harga penutupan tertinggi sepanjang masa.

Tren kenaikan ini membuat target US$3.100 per troy ons semakin dekat. Kenaikan harga masih berlanjut pada Rabu (19/3/2025), di mana hingga pukul 06.00 WIB, harga emas menguat tipis 0,01% ke US$3.034,19 per troy ons.
Ketegangan Timur Tengah Jadi Pemicu Utama
Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas adalah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Konflik terbaru terjadi setelah Israel melancarkan serangan terhadap target Hamas di Gaza, yang berpotensi menggagalkan kesepakatan gencatan senjata.
Nicky Shiels, Kepala Strategi Logam di MKS PAMP SA, mengungkapkan bahwa ketegangan yang semakin tinggi telah meningkatkan permintaan terhadap emas.

“Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah saat Israel melancarkan serangan militer terhadap target Hamas di Gaza, yang mengancam akan merusak gencatan senjata telah menyuntikkan permintaan baru ke emas,” ujarnya.
Serangan udara tersebut telah menyebabkan lebih dari 400 korban jiwa, meningkatkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas kawasan dan ekonomi global.
Kebijakan Tarif AS Menambah Ketidakpastian
Selain faktor geopolitik, kebijakan perdagangan AS juga turut memperkeruh situasi global. Presiden Donald Trump baru-baru ini mengumumkan serangkaian tarif baru, termasuk bea masuk tetap 25% untuk baja dan aluminium, yang mulai berlaku sejak Februari.

Selain itu, kebijakan tarif tambahan juga dijadwalkan diterapkan pada 2 April 2025 menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak jangka panjangnya terhadap perdagangan global.
Investor Menanti Keputusan The Fed
Sebagai aset safe haven, emas sering kali menjadi pilihan utama investor saat terjadi ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik. Saat ini, perhatian investor tertuju pada dua agenda penting, yakni pertemuan Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diperkirakan akan membahas upaya gencatan senjata di Ukraina, serta rapat kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).
Di samping itu, menurut data FedWatch Tool milik CME Group, pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini.

Namun, ada kemungkinan 66% bahwa suku bunga akan diturunkan pada bulan Juni, yang berpotensi memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.
Analis dari City Index, Razan Hilal, memperkirakan bahwa jika harga emas mampu bertahan di atas US$3.040 per troy ons, maka target berikutnya adalah US$3.080 per troy ons dalam skenario ekstrem.
Harga Emas Gift Ikut Naik
Tak hanya harga emas global yang melonjak, harga emas dalam negeri juga mengalami penyesuaian. Dilansir dari Tempo.co, pada Selasa (18/3/2025), harga emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 1.745.000 per gram, sementara harga buyback juga meningkat Rp 4.000 menjadi Rp 1.594.000 per gram.

Kenaikan ini juga terjadi pada emas batangan edisi khusus, seperti Gift Series dan edisi Selamat Idul Fitri, yang ikut mengalami penyesuaian harga.
Kesimpulan
Lonjakan harga emas mencerminkan respons pasar terhadap meningkatnya ketidakpastian global. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan tarif AS, serta ekspektasi kebijakan moneter The Fed menjadi faktor utama yang mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi.
Jika ketegangan global terus meningkat, bukan tidak mungkin harga emas akan terus mencetak rekor baru dalam waktu dekat. Para investor pun semakin melirik emas sebagai aset pelindung dari gejolak ekonomi dan politik dunia.

Penulis: Nana
Editor: Red