“Allah tahu hati kita itu bagaimana, enggak usah orang memberitahu, Allah sudah kasih tahu apa yang terpenting di hati kita,” ucapnya. Menurut beliau, golongan seperti ini, yang disebut munafik, akan selalu ada hingga akhir zaman.

وَا ذْکُرُوْ انِعْمَةَ اللهِ عَلَیْکُمْ وَمِیْثَا قَهُ الَّذِیْ وَا ثَقَکُمْ بِهٖۤ ‏ ۖ اِذْقُلْتُمْ سَمِعْنَا وَاَ طَعْنَا ۖ وَا تَّقُوا اللهَ ۗ اِنَّ اللهَ عَلِیْمٌ بِۢذَا تِ الصُّدُوْرِ
“Dan ingatlah akan karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatkan kepadamu ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 7)

Dalam konteks sejarah Islam di Madinah, Ustadz Fauzan merujuk pada Surat Al-Ahzab yang menggambarkan situasi ketika kaum mukmin menghadapi golongan-golongan yang bersekutu memusuhi Islam, terutama kaum Yahudi. Di tengah ancaman dan tekanan, orang-orang beriman justru bertambah kuat imannya.

“Mereka [orang beriman] berkata, ‘Allah sudah menjadikan kepada kita dan Rasul-Nya juga begitu, pasti janji Allah itu benar, dan juga janji Rasulullah.’ Dan mereka tidak berkurang iman, tampak bertambah ketika menghadapi musuh yang akan memerangi mereka,” papar Ustadz Fauzan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ قَا لَ لَهُمُ النَّا سُ اِنَّ النَّا سَ قَدْ جَمَعُوْا لَـكُمْ فَا خْشَوْهُمْ فَزَا دَهُمْ اِيْمَا نًا ۖ وَّقَا لُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.””
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 173)

Beliau menekankan bahwa keberanian mukmin bukan berasal dari kekuatan fisik semata, melainkan dari keyakinan penuh terhadap janji Allah dan kerelaan untuk berkorban, bahkan jika itu berarti syahid.

Pengajian diakhiri dengan pesan tentang pentingnya memahami Al-Quran secara mendalam, bukan hanya sebatas membaca. Ustadz Fauzan menekankan perlunya tafsir dan bimbingan ulama untuk benar-benar meresapi makna ayat-ayat suci, terutama bagi mereka yang tidak memahami bahasa Arab. (*)

1 2

Penulis: Fim

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri