Bola, JATIMLINES.ID – Menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain, pelatih Bahrain, Dragan Talajic, melontarkan pernyataan kontroversial terkait komposisi pemain Timnas Indonesia.
Dragan Talajic mempertanyakan keputusan Indonesia yang merekrut pemain naturalisasi, padahal memiliki populasi lebih dari 300 juta jiwa.
Pernyataan ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, yang dengan tegas memberikan jawabannya.

Pernyataan Dragan Talajic yang Memicu Perdebatan
Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Dragan Talajic menyatakan keheranannya terhadap strategi Indonesia yang banyak mengandalkan pemain keturunan dari Eropa.
“Saya sering menonton pertandingan Indonesia. Setiap kali menonton, saya melihat 2-3 wajah baru, tetapi mereka bukan orang Indonesia. Mereka datang dari Belanda, dari Inggris. Anda memiliki 300 juta penduduk, tetapi Anda harus mendatangkan pemain dari Belanda untuk bermain,” ujar Talajic.
Komentar ini pun memicu beragam reaksi dari publik Indonesia. Banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari psywar (perang psychology) sebelum pertandingan, sementara yang lain menilai kritik tersebut tidak berdasar.
Beberapa netizen bahkan membandingkan situasi ini dengan negara lain seperti China dan India, yang juga memiliki populasi besar tetapi tetap menggunakan pemain naturalisasi untuk memperkuat tim nasional mereka.

Respons Tegas Jay Idzes
Menanggapi pernyataan tersebut, kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menegaskan bahwa asal-usul pemain bukanlah hal yang perlu diperdebatkan.
“Tidak masalah apakah seorang pemain lahir di Eropa atau di Indonesia. Yang penting, mereka adalah orang Indonesia dan bermain untuk negara ini,” tegas Idzes di hadapan suporter.
Ia juga menambahkan bahwa setiap pemain Timnas Indonesia selalu memberikan 100% usaha dan dedikasi di setiap pertandingan. Pernyataan ini sontak mendapat dukungan dari para suporter yang hadir, membuktikan bahwa kebersamaan dalam tim lebih penting daripada asal-muasal pemain.
Persepsi Publik dan Realitas Naturalisasi
Kebijakan naturalisasi dalam sepak bola bukanlah hal baru. Banyak negara, termasuk juara dunia seperti Prancis dan Jerman, mengandalkan pemain keturunan atau naturalisasi dalam skuad mereka. Indonesia sendiri telah melakukan hal yang sama dengan tujuan memperkuat tim nasional dan meningkatkan daya saing di level internasional.

Beberapa netizen berpendapat bahwa kritik terhadap Indonesia kurang relevan, mengingat negara lain dengan populasi besar pun masih menggunakan strategi serupa.
“Indonesia hanya memiliki sedikit pemain naturalisasi dan sudah dikritik. Lihat China atau India, mereka juga menggunakan pemain dari Brasil atau Serbia. Jadi, kenapa mengkritik kami?” tulis seorang netizen.
Kesimpulan
Komentar Dragan Talajic tentang komposisi pemain Timnas Indonesia menambah tensi menjelang pertandingan. Namun, respons tegas Jay Idzes menunjukkan bahwa yang terpenting adalah semangat dan dedikasi setiap pemain di lapangan, bukan di mana mereka lahir.
Seiring dengan semakin kompetitifnya Timnas Indonesia di kancah internasional, kebijakan naturalisasi seharusnya dipandang sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas tim, bukan sebagai bahan kritik. Yang terpenting, Garuda tetap terbang tinggi dengan semangat yang sama: membawa Indonesia meraih prestasi di panggung dunia.

Penulis: Nana
Editor: Red