BATU (jatimlines.id) – Seorang kepala desa (kades) di Kota Batu memiliki kebiasaan mengoleksi benda-benda antik zaman penjajahan Belanda. Untuk mendapatkan barang-barang kuno, ia harus berburu hingga ke berbagai daerah.
Kebiasaan Suliono, Kades Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu mengoleksi barang antik sudah berlangsung sejak kecil. Berkat hobi itu ia semakin dikenal dikalangan penggemar barang antik.
“Saya tidak hanya koleksi tapi juga bagian dari usaha sampingan. Jadi, kalau ada yang minat ya saya jual,” kata Suliono ketika menerima jatimlines.id di ruang kerjanya, Senin 5 Februari 2024.
Suliono menuturkan sejak muda sudah berbisnis kayu. Terutama kayu yang terbilang antik, kemudian berkembang menjadi barang mebeler yang masuk kategori barang kuno alias antik.
Ia juga katakan di sela menjalankan roda pemerintahan desa menyempatkan berburu barang kuno melalui media sosial. Termasuk datang langsung ke lokasi barang antik tersebut.
Setelah dilihat dan menarik, ia berani membeli mahal barang tersebut. Seperti salah satunya gelas kristal, meja, kursi hingga hiasan gebyok Jawa.
“Ini bagian usaha di luar kedinasan saya. Memang beberapa barang contoh sengaja didisplay di ruang kerja saya,” kata kades yang nyentrik ini.
Di ruang kerja kades senior ini terlihat beberapa barang yang antik. Misalnya dalam lemari kaca terlihat beberapa gelas antik kristal jaman Belanda, beberapa tropi perunggu antik.
Selanjutnya, dari mebeler di ruang kerja berukuran 5 meter persegi itu tertata rapi mebeler antik. Juga terlihat meja kursi lawas yang memang milik desa tersebut.
Di salah satu sisi ruangan itu juga terlihat gramaphone atau alat pemutar piringan hitam yang masih terawat. “Ini masih bagus, basih berfungsi sebagaimana mestinya,” tutur Suliono sambil mempraktekkan cara pakainya.
Suliono tambahkan desanya, ini termasuk desa baru, gabungan dari 4 desa yang berada disekitar. Desa ini, kata dia, berdiri sekitar tahun 1924.
“Memang secara popularitas nama desa ini berada dalam bayangan obyek wisata selekta. Tidak banyak yang tahu desa Tulungrejo namun kalau ngomong selekta pasti pada tahu semua. Tidak masalah, yang penting masyarakat bisa bekerja dengan baik,” terang Suliono.
Penulis: sal