Kebocoran data, terutama data pribadi yang penting merupakan suatu hal yang sangat serius di era digital saat ini. Seiring perkembangan zaman, pertukaran informasi sangatlah mudah yang mana hal tersebut membuka peluang kebocoran terhadap data-data penting baik itu pribadi, organisasi, maupun sebuah instansi.
Seberapa bahayanya sih kebocoran data itu? dan bagaimana cara agar meminimalisir terjadinya kebocoran data?
di artikel ini sobat jatim bakalan menemukan jawabannya loh, yuk simak sampai selesai!
Bahaya dari kebocoran data
- Data yang bocor bisa digunakan untuk tindakan kejahatan
Tindakan kejahatan saat ini sudah sangat-sangat diluar nalar, salah satunya adalah penyalah gunaan data pribadi orang lain. Data yang bocor umumnya digunakan oleh penjahat untuk menutupi identitas aslinya, yang mana pasti akan sangat merugikan bagi pemilik data asli. - Kerugian finansial. Data yang bocor bisa digunakan untuk kegiatan finansial seperti meminjam di platform pinjaman online. Para pelaku kejahatan yang memiliki data orang lain umumnya tidak segan untuk meminjam dengan jumlah yang sangat banyak ke platform-platform pinjaman online, hal ini sangat merugikan pemilik data asli. Ujungnya, sang pemilik data asli terpaksa harus membayar pinjaman dari pelaku yang menggunakan identitasnya.
- Reputasi menjadi buruk. Ketika data yang bocor digunakan hal-hal yang negatif, secara tidak langsung pemilik dari data asli bisa saja nama baiknya tercoreng bahkan hancur. Contohnya ketika gagal bayar pinjaman online, bisa saja debt collector dari perusahaan pinjol melakukan kegiatan yang diluar batas seperti menagih dari orang yang ada di kontak kita atau tetangga kita.
Cara Meminimalisir
- Berhati-hati dalam menyimpan serta upload data
Berhati-hati dalam menyimpan data ini maksutnya jangan sekali-sekali menaruh seperti foto KTP dan data-data penting di device umum. Sedangkan untuk upload data, pastikan ketika upload data penting seperti KTP dsb kamu menggunakan jaringan pribadi bukan publik. Bukan hanya itu, dalam upload data pastikan website/aplikasi yang meminta datamu itu adalah aplikasi yang terpercaya. Jangan sampai, kamu upload data di website ataupun aplikasi yang tidak jelas. - Aktifkan 2 Factor. Autenctification di setiap akun email atau sosial mediam Akun email dan media sosial sering kali jadi sasaran empuk untuk bocornya data, terkadang orang ada yang sembrono menyimpan data seperti foto ktp hingga foto selfie di google drive ataupun penyimpanan awan di email mereka. Oleh sebab itu, kita harus mengaktifkan keamanan ganda untuk login ke email ataupun media sosial kita.
- Jangan simpan ID dan Password di Browser. Ada kalanya browser kita itu bisa di ambil datanya melalui script yang tertanam di iklan yang tidak sengaja kita klik atau bahkan celah lain seperti aplikasi bajakan yang kita gunakan. Itu bisa saja terjadi, maka dari itu pastikan ID ataupun password apapun kamu tidak simpan di browser yang digunakan.
Lantas, jika sudah terlanjur terjadi kebocoran data apa yang harus kita lakukan?
Hal yang harus dilakukan saat kebocoran data terjadi
- Merubah semua Password. Kamu wajib merubah semua Password dari akun-akun kamu, dan pastikan password yang digunakan di setiap akun kamu itu berbeda.
- Menginformasikan kepada orang sekitar bahwa datamu bocor. Menyebarkan informasi ini bertujuan agar orang yang kenal kamu berhati-hati dan tidak langsung percaya jika ada seseorang yang mengatasnamakan dirimu dan melakukan tindakan sesuatu.
- Lapor ke pihak berwajib. Kamu bisa melaporkan kebocoran datamu ke pihak berwajib, nanti pihak berwajib akan mengarahkan kamu ke tindakan pengamanan serta tindakan lain sesuai SOP dari pihak berwajib.
- Tutup akun bank/rekening kamu. Jika kebocoran datamu sampai ke kebocoran ID dan Password dari akun-akunmu, maka kamu wajib menutup rekening ataupun mobile bankingmu agar tidak disalah gunakan oleh orang yang memegang datamu.
Nah, mungkin cukup sekian pembahasan artikel ini, semoga sobat jatimlines tidak akan pernah mengalami kebocoran data. (Zul)