Wajah Kota Malang di Tengah Semrawutnya Pasar: DPRD Dorong Rencana Induk Jangka Panjang

Usulan Solusi: Data Akurat dan Kolaborasi Publik
Pakar tata kota, Yunan, yang menjadi narasumber, menekankan bahwa solusi jangka pendek tidak akan menyelesaikan masalah. Ia menyarankan agar pemerintah kota berani mengambil kebijakan yang tidak populer demi kebaikan jangka panjang.
Yunan menyoroti masalah utama adalah minimnya data. Ia menyebutkan, Diskoperindag (Dinas Koperasi, Perindustrian dsn Perdagangan) harus lebih proaktif meng-update data terkait potensi ekonomi pasar, data calon pembeli di setiap pasar, dan profil demografi di sekitar pasar. Menurutnya, kemacetan, kekumuhan, dan kebersihan adalah masalah turunan yang berasal dari perencanaan yang tidak strategis.
Selain itu, ia juga mendorong adanya forum kolaborasi yang melibatkan eksekutif, legislatif, tokoh pasar, akademisi, dan masyarakat untuk merumuskan konsep yang paling sesuai bagi Kota Malang.
Harapan untuk Perubahan Nyata
Mendengar berbagai masukan dari masyarakat, Indra berjanji akan menjadikan semua catatan dari dialog ini sebagai bahan perbincangan dengan pihak eksekutif. Ia berharap, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, semua pasar di Kota Malang dapat teratasi kesemrawutannya.
“Saya yakin pasar adalah wajah peradaban Kota Malang,” tutupnya, seraya berharap “Ijen Talk” dapat terus menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi demi perbaikan kota.(*)
Penulis: Fim