BANGKALAN (jatimlines.id) – Pendistribusian logistik pemilu dari Kecamatan Geger ke Desa Kampak menuai protes dari sejumlah warga.
Warga keberatan logistik pemilu di simpan dirumah Kepala Desa Kampak Geger, padahal seharusnya logistik pemilu ini disimpan di tempat yang netral atau di sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Di Desa Kampak itu semua kotak suara di taruh di rumah kepala desa dengan alasan keamanan. Saat logistik mau di pindah ke sekretariat, Kades Kampak tidak mau, bahkan dia ngamuk-ngamuk, padahal seharusnya kepala desa itu kan harus netral,” jelas Sulyadi, salah satu warga setempat, Selasa (13/2).
Bahkan menurut Sulyadi pihak keamanan tidak bisa berbuat banyak dan terkesan membiarkan.
“Pihak kemanan terkesan tutup mata, bahkan ada pihak aparat yang cenderung memihak,” tambah Sulyadi.
Sulyadi juga menyampaikan kondisi ini jika dibiarkan akan memicu ketegangan beberapa pihak, sehingga tidak menutup kemungkinan akan mengganggu bahkan menghambat terhadap kelancaran proses pelaksanaan pemilu besok.
Sementara Kapolsek Geger AKP Suyitno menjelaskan, bahwa pihak keamanan akan tetap melakukan penjagaan melekat, sampai kotak suara berada di TPS dalam kondisi baik dan aman.
“Tugas kita melakukan pengamanan dan penjagaan kotak suara ini sampai ke TPS dalam kondisi baik dan tetap tersegel, untuk lainnya silahkan tanya ke PPK atau ke KPU,” pungkasnya.
Sementara itu Komisioner KPU Bangkalan, Heny saat di konfirmasi melalui saluran telpon tidak merespon. (Julia)