SIDOARJO (jatimlines.id) – Kelompok 7 dari Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar pelatihan pengelolaan sampah organik menggunakan komposter anaerobik di Desa Bluru Kidul, Sidoarjo, pada tanggal 2 Agustus 2024. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 18 RW di desa tersebut

Pelatihan bertujuan memberikan solusi praktis dan ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga, dengan harapan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA dan menghasilkan kompos yang bermanfaat untuk pertanian atau penghijauan.

Para peserta diajarkan cara membuat dan mengoperasikan komposter anaerobik, alat yang menguraikan sampah organik tanpa oksigen. Metode ini dipilih karena efektif mengolah sampah organik dalam jumlah besar dan menghasilkan biogas sebagai produk sampingan yang dapat dimanfaatkan.

Wakil Ketua Kelompok 7 KKN-T Bluru Kidul, Nur Laili Alfiatin Mukharomah, menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya kelompoknya untuk mendukung program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. “Kami berharap masyarakat Desa Bluru Kidul dapat lebih mandiri dalam mengelola sampah organik dan menjadikan kompos sebagai produk yang bermanfaat secara ekonomi maupun lingkungan,” ujarnya.

Ketika Mengolah Sampah

Pelatihan ini disambut positif oleh peserta yang berharap dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas lingkungan di RW masing-masing. Beberapa peserta bahkan tertarik mengembangkan teknologi ini lebih lanjut dengan berkolaborasi bersama pihak desa dan KKN-T UPN “Veteran” Jawa Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN-T yang berlangsung selama dua minggu, fokus pada pengembangan masyarakat yang berkelanjutan melalui inovasi lingkungan. Program ini mendukung tujuan SDGs 12, yaitu memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan mendorong kesadaran lingkungan dalam pengelolaan sampah dan penggunaan sumber daya alam secara bijak di Desa Bluru Kidul. Melalui pendekatan ini, diharapkan desa menjadi lebih ramah lingkungan dan masyarakat lebih peduli terhadap dampak lingkungan dari tindakan mereka.

Penulis: Lely

Editor: Schaldy

Komentar

3 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan