Kesimpulan: Jadikan Hati Kompas Hidup
Meresapi ajaran Jalaluddin Rumi, marilah kita jangan hanya terbiasa dengan “melihat” yang dangkal, tapi berani melangkah ke dalam pengalaman “bertemu” yang menggetarkan jiwa. Melalui latihan kesadaran, syukur, dan refleksi, kita mengasah pandangan hati yang mampu menuntun kita ke kedamaian hakiki.
Hati adalah kompas hidup, yang jika ditempa dengan kebaikan dan keikhlasan, akan menuntun kita pada pertemuan-pertemuan mulia yang membuat hidup penuh makna dan cinta. Hidup tidak lagi sekadar rutinitas yang hampa, melainkan perjalanan spiritual yang sarat dengan kehadiran Ilahi yang nyata.
Mari bersama membangkitkan pandangan hati untuk menjadi jendela jiwa yang membuka cakrawala kehidupan, membawa kita pada kedalaman makna dan ketenangan abadi. Lewat hati, kita tidak hanya melihat dunia, tetapi bertemu dengan rahasia terdalamnya — sebuah perjumpaan indah yang mengubah hidup dan menuntun kita pada kebahagiaan sejati.
Penulis: Ekowin
Editor: Sarpin