Membentuk Generasi Ceria: Trajeng Edukatif Menyapa Anak-Anak di Alun-Alun Kota Pasuruan

Pasuruan, 6 Juli 2025 — Di tengah hangatnya mentari pagi yang diselimuti awan mendung, Alun-Alun Kota Pasuruan tampak ramai oleh canda tawa anak-anak. Di bawah rimbun pepohonan, puluhan balita hingga siswa sekolah dasar berkumpul dalam sebuah kegiatan bertajuk Trajeng Edukatif. Sebuah inisiatif komunitas yang digagas oleh Karang Taruna Kelurahan Trajeng untuk mendampingi tumbuh kembang anak lewat pendekatan edukatif dan rekreatif.
Di antara kerumunan, tampak Nela, atau lengkapnya Dunita Ziadah Minela — mahasiswi Universitas Terbuka yang juga menjadi salah satu penggerak kegiatan ini. Dengan suara lembut namun antusias, ia menjelaskan bahwa Trajeng Edukatif adalah program rutin yang telah berjalan sekitar lima tahun.

“Kita adakan dua kali sebulan, lokasinya bergantian antara Kampung Dolanan dan Kelurahan Trajeng. Anak-anak kita bagi menjadi dua kelompok: Tim Smart untuk anak SD, dan Tim Happy untuk balita sampai usia taman kanak-kanak,” jelasnya.
Konsep kegiatan ini beragam — mulai dari permainan edukatif, pembelajaran kreatif, hingga aktivitas sosial yang bertujuan merangsang kecerdasan, keceriaan, dan solidaritas. Tidak heran jika program ini telah menarik perhatian warga hingga akhirnya memperoleh penghargaan tingkat kota.
“Waktu itu kita dapat Juara 2 Karang Taruna Progresif-Prestatif tingkat Kota Pasuruan,” kenang Nela dengan senyum bangga.

Kegiatan ini juga telah menjalin kolaborasi dengan pihak kelurahan. Meski bukan program resmi pemerintah, namun pengurus Karang Taruna aktif mengajukan proposal untuk memperoleh dukungan dana dan fasilitas. “Kelurahan menilai dulu positif tidaknya kegiatan, baru bisa bantu,” ujar Nela.
Tak hanya fokus pada edukasi anak, Karang Taruna Terajeng juga aktif dalam kegiatan lain seperti program keagamaan, dan kini tengah mempersiapkan karnaval Agustusan antar kampung. Harapannya, rangkaian kegiatan ini bisa membentuk generasi muda yang aktif, kreatif, dan punya semangat kebersamaan sejak dini.
Bagi Nela dan kawan-kawannya, semua ini adalah kerja kolektif. “Ketua kami sekarang sudah berganti, sebelumnya Kak Adib yang sudah merantau. Tapi semangat kami tetap sama: membuat anak-anak bahagia dan belajar dalam suasana yang menyenangkan,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan, Nela sempat menyampaikan bahwa masyarakat bisa mengikuti kegiatan mereka lewat Instagram Karang Taruna Terajeng. “Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung atau mendukung,” tutupnya.
Trajeng Edukatif adalah contoh nyata bagaimana komunitas lokal dapat membangun ekosistem pendidikan nonformal yang inklusif dan menyenangkan, tanpa bergantung penuh pada program pemerintah. Di balik tawa anak-anak itu, tumbuh pula harapan akan generasi yang lebih baik. (*)