Kritik Kebijakan Masa Lalu

Dalam paparannya, Purbaya mengurai kesalahan kebijakan moneter dan fiskal yang menurutnya kerap menjadi pemicu krisis ekonomi di Indonesia.

  • Krisis 1997-1998: BI dinilai keliru menaikkan suku bunga hingga 60 persen, sementara base money justru tumbuh 100 persen.
  • Krisis 2008-2009: Ia mengaku pernah menyarankan tim ekonomi SBY untuk melakukan ekspansi fiskal dan menurunkan bunga di tengah pelemahan rupiah.
  • Perlambatan 2024: BI dan pemerintah disebut mengulangi kesalahan dengan serentak mengetatkan likuiditas, membuat dana perbankan tertahan dan anggaran negara terlambat disalurkan.

Akar Perlambatan Ekonomi 2024

Purbaya menyebut perlambatan ekonomi tahun lalu lebih disebabkan faktor domestik ketimbang global. Menurutnya, ada tiga penyebab utama:

  1. Penyerapan likuiditas berlebihan hingga pertumbuhannya nol persen pada pertengahan 2024.
  2. Belanja APBN yang terlambat, sehingga dana tidak segera kembali ke masyarakat.
  3. Kebijakan ganda BI dan pemerintah yang sama-sama mengetatkan peredaran uang.

Langkah Cepat

Purbaya menegaskan prioritasnya adalah memperbaiki kebijakan moneter dan fiskal agar likuiditas kembali normal, sebelum melakukan reformasi struktural. “Saya tidak mau jadi koboi, tapi dipaksa,” ujarnya menutup dialog dengan nada penuh keyakinan.

1 2

Penulis: Fim

Editor: Schaldy

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri