‘Mental Healing’ Dalam Perspektif Medis dan Spiritual

Dr. dr. H. Thontowi Djauhari, N.S., M.Kes.,

PASURUAN – Masjid Darul Arqom, Kota Pasuruan, menggelar Kajian Ahad Pagi dengan tema yang relevan dengan isu kesehatan jiwa, yaitu “Mental Healing”, pada Ahad (24/8/2025). Acara ini menghadirkan Dr. dr. H. Thontowi Djauhari, N.S., M.Kes., seorang ahli kesehatan yang juga menjabat Wakil Direktur RS Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam paparannya, dr. Thontowi menjelaskan bahwa masalah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Menurutnya, masalah muncul ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Ia menekankan bahwa setiap orang memiliki masalahnya masing-masing, dan tidak sepantasnya membandingkan kesulitan pribadi dengan orang lain.

“Hidup ini adalah masalah. Jika kita tidak mampu menghadapi masalah itu, maka kitalah yang akan menjadi masalah,” ujarnya.

Proses Psikologis dan Solusi Islami

Dr. Thontowi memaparkan tahapan psikologis yang umum dilalui seseorang saat menghadapi masalah, yaitu penolakan (denial), kemarahan, depresi, tawar-menawar (bargaining), hingga akhirnya penerimaan. Ia mengingatkan agar seseorang tidak lari dari masalah, karena hal itu justru akan menambah masalah baru.

Di hadapan para jamaah, dr. Thontowi juga menjelaskan pentingnya membedakan antara watak dan karakter. Menurutnya, watak (bawaan) memang sulit diubah, tetapi karakter (bentukan) bisa diperbaiki melalui perubahan pola pikir. Hal ini ia ilustrasikan dengan kisah Khalifah Umar bin Khattab yang wataknya keras, namun karakternya berubah menjadi pembela Islam yang gigih setelah bergaul dengan Rasulullah SAW.

Suasana pengajian pada Ahad pagi 8/24/2025.

Ia juga menekankan bahwa pikiran manusia dipengaruhi oleh perasaan, dan perasaan dipengaruhi oleh emosi. Ia mengutip makna emosi (emotion) dari bahasa Inggris, di mana “e” berarti energi dan “motion” berarti gerakan. “Makanya orang yang emosi itu selalu punya gerakan,” katanya.

Solusi Spiritual untuk Kesehatan Jiwa

Dalam kajian ini, dr. Thontowi juga menghubungkan kesehatan mental dengan spiritualitas. Ia menyebutkan beberapa amalan yang dapat meningkatkan “vibrasi” atau energi positif dalam diri manusia:

  • Menjaga Wudhu: Dengan berwudu, seseorang dijanjikan masuk surga. Ia menceritakan seorang kenalannya yang berhasil menjaga wudu sejak kecil dan merasakan manfaatnya.
  • Shalat: Gerakan shalat yang mencakup 360 derajat dianggap memiliki energi yang tinggi. Shalat dapat meningkatkan vibrasi dan memberikan ketenangan.
  • Puasa: Puasa, jika dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai sunah, dapat meningkatkan vibrasi dan berdampak positif pada kesehatan fisik maupun mental.
  • Sedekah: Sedekah dapat meningkatkan vibrasi diri dan mendatangkan kebaikan.

Ulasan ini ditutup dengan nasihat untuk selalu bersyukur dan berpikir positif, serta pentingnya menyaring informasi di era digital yang penuh dengan berita bohong. Dr. Thontowi juga mengajak jamaah untuk berhati-hati dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat memanipulasi informasi, sehingga ketajaman berpikir menjadi sangat penting.


Bazar Gratis sebagai Penutup Acara

Usai kajian, panitia Masjid Darul Arqom mengadakan bazar gratis sebagai bentuk berbagi. Seluruh jamaah dapat membawa pulang beragam bahan pangan seperti ikan laut, tempe, dan sayuran segar. Kegiatan ini disambut antusias oleh para jemaah yang membawa tas sendiri untuk menampung hasil bazar. (*)

Penulis: Fim

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri