Merayakan Hari Raya Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

RAYA, JATIMLINES.ID – Hari Raya Idulfitri dan Iduladha adalah dua momen istimewa bagi umat Islam. Rasulullah SAW memberikan tuntunan yang jelas dalam merayakan kedua hari besar ini, agar sesuai dengan nilai-nilai Islam dan penuh keberkahan. Kamis, (27/3/2028).

Berikut adalah beberapa sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW dalam merayakan Hari Raya.

Mandi Sebelum Shalat Idul Fitri

Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mandi sebelum berangkat ke tempat shalat Id. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kebersihan dan persiapan menyambut hari kemenangan.

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Bahwa Rasulullah SAW mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha.” (HR. Ibnu Majah).

Memakai Pakaian Terbaik dan Berwangi-wangian

Pada Hari Raya, umat Islam dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki. Bagi laki-laki, juga disunnahkan memakai wewangian.

Dari Jabir RA, ia berkata: “Rasulullah SAW memiliki jubah merah yang biasa beliau kenakan pada dua hari raya dan hari Jumat.” (HR. Baihaqi).

Makan Sebelum Berangkat Shalat Idulfitri

Pada Hari Raya Idulfitri, Rasulullah SAW menganjurkan makan sebelum berangkat shalat, sebagai tanda bahwa puasa Ramadan telah berakhir.

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata: “Rasulullah SAW tidak berangkat untuk shalat Idulfitri sebelum makan beberapa butir kurma, dan beliau memakannya dalam jumlah ganjil.” (HR. Bukhari).

Sedangkan pada Iduladha, Rasulullah SAW justru tidak makan sebelum shalat, karena beliau menunggu daging kurban.

Berjalan Kaki Menuju Tempat Shalat dan Melewati Jalan Berbeda

Disunnahkan untuk berjalan kaki ke tempat shalat Id jika memungkinkan, serta mengambil rute yang berbeda saat pergi dan pulang.

Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata:”Nabi SAW pada hari Id mengambil jalan yang berbeda saat berangkat dan kembali dari tempat shalat.” (HR. Bukhari).

Bertakbir Sepanjang Perjalanan

Rasulullah SAW mengajarkan untuk bertakbir sejak malam Id hingga sebelum shalat dimulai.

“Rasulullah SAW keluar pada dua hari raya, beliau bertakbir hingga tiba di tempat shalat, dan terus bertakbir sampai shalat hendak didirikan.”(HR. Ibnu Abi Syaibah).

Shalat Id di Tanah Lapang

Rasulullah SAW lebih memilih melaksanakan shalat Id di tanah lapang agar lebih banyak umat yang bisa berkumpul.

“Rasulullah SAW biasa keluar menuju tanah lapang pada Hari Raya Idulfitri dan Iduladha.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mendengarkan Khutbah dan Tidak Terburu-buru Pulang

Setelah shalat, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah yang berisi nasihat dan ajakan untuk meningkatkan ketakwaan.

Ibnu Umar RA berkata: “Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar melaksanakan shalat Id sebelum khutbah.” (HR. Bukhari).

Mengucapkan Selamat dan Saling Memaafkan

Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk saling mengucapkan selamat dengan doa kebaikan.

Dari Jubair bin Nufair RA, ia berkata: “Para sahabat Nabi SAW apabila bertemu pada hari Id, mereka saling mengucapkan: ‘Taqabbalallahu minna wa minkum’ (Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kalian).” (HR. Ahmad).

Bersedekah dan Berbagi dengan Sesama

Hari Raya juga menjadi momen untuk berbagi, baik dalam bentuk zakat fitrah (Idulfitri) maupun daging kurban (Iduladha). Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

“Rasulullah SAW memerintahkan kami mengeluarkan zakat fitrah sebelum berangkat shalat Id.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengisi Hari Raya dengan Amal Kebaikan

Rasulullah SAW tidak mengajarkan untuk berfoya-foya di Hari Raya, melainkan mengisinya dengan dzikir, silaturahmi, dan memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat Dhuha.

Kesimpulan

Merayakan Hari Raya sesuai tuntunan Rasulullah SAW bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, kita dapat merayakan Idulfitri dan Iduladha dengan penuh makna dan keberkahan.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua. Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.