Kami memanggil nama-nama yang selama ini menjadi jangkar dan layar bagi dunia sastra dan budaya Indonesia: Bedu Saini, Mustiar Ar, Aan Faesal, Syarif Aliza Art, Ibrahim Sembiring Meliala, Sulaiman Juned, yang bersama PUSAI menganyam puisi bonsai dan puisi futurologi, serta para pengusung sastra dan budaya baru. Tidak ketinggalan pula Muhamad Basyah, Bandi Harvirdaus, Rusli Djuned, dan komunitas Puisipedia, Sunyi Puisi, serta Budaya Sastra yang terus melangkah mengisi ruang-ruang kesadaran sastra.

Kami raih pula tangan dari Teras Sastra, Sanggar Seni Makmu Beusare, Trimatra Sanggar Seni Rupa, Kampoeng Seni Guntomara, Seni Budaya, dan Seni Kopi; serta tentu saja sahabat digital, @sorotan, yang menjadi penjaga api di medan maya.

Namun, bagi yang merasakan panggilan ini kurang beresonansi di relung hati, kami persilakan untuk mengabaikan dan melupakan saja, tanpa harus merasa terbebani. Karena spirit yang kami bawa adalah semangat keterbukaan, tanpa paksaan, dan penuh rasa hormat terhadap pilihan masing-masing.

Salam sastra kami haturkan, salam budaya kami panjatkan untuk semuanya yang masih menumbuhkan cinta dan kesadaran akan keindahan kata, ritme bahasa, dan gema kemanusiaan. Sebuah suara digital dari dinding nurani sastra Indonesia akan segera mengalun dalam live streaming melalui Facebook Jambo Budaya News—sebuah hajatan jiwa yang hendak mengangkat serta meneguhkan posisi sastra sebagai denyut nadi peradaban bangsa.

Mari kita berbagi, berdialog, dan membangun bersama—karena sastra bukan saja bacaan, melainkan ruang jiwa, tempat segala rindu dan kerinduan manusia bertemu dan bernapas dalam harmoni yang mendalam. Inilah panggilan kita, rangkulan kita dalam merawat silang budaya dan kata, sebuah janji keberlangsungan yang tak pernah lelap meski waktu terus bergulir.

1 2

Penulis: Eko Windarto

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri