KAB MALANG (jatimlines.id) – Gedung SDN 2 Tamansari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang mengkhawatirkan ambruk, apalagi saat musim hujan seperti sekarang. Pasalnya, sebagian kayu penyangga atap gedung tersebut mulai rapuh termakan usia.
Kebocoran kecilpun juga mulai terjadi dibeberapa titik ruangan. Seperti diruang kelas 6,kelas 4 termasuk kantor dewan guru. Selain atap di lembaga yang terletak di kaki lereng Gunung Semeru mulai miring, pelisir kayu pada bagian atas ruang dewan guru juga lapuk bahkan runtuh.
“Saya khawatir ketika anak-anak sedang belajar tiba-tiba hujan turun. Tadi pelisir kayu di bagian atas samping kantor tiba-tiba jatuh. Beruntung anak-anak masih belum banyak yang datang,” ungkap Sri Handayani seorang Guru kelas 4 Rabu (17/1/2024).
Dengan kondisi itu, Sri berharap segera ada perhatian dari pemerintah, paling tidak program rehabilitasi gedung.
Untuk diketahui, di SDN 2 Tamansari saat ini juga masih kekurangan Ruang Belajar(Rumbel).Akibat tidak adanya perhatian dari pemerintah,untuk memenuhi kebutuhan sarana mencerdasakan kehidupan bangsa tersebut, komite bersama masyarakat sekitar membangun tiga Ruang Kelas Baru (RKB) secara swadaya. Sayangnya, baru mencapai 25 persen, bangunan itu kini dihentikan, karena faktor pendanaan.
Sambil menunggu selesainya pembangunan RKB di lembaga yang dihuni oleh sebanyak 90 siswa ini, untuk siswa kelas 2 sementara harus belajar di musholla. Selain memanfaatkan musholla, ada satu kelas harus diseket untuk tempat belajar murid kelas 3 dan kelas 4.
“Untuk siswa yang belajar di kelas normal hanya tiga kelas,yaitu siswa kelas 1,kelas 5 dan kelas 6,” tandasnya.
Sebagai seorang guru kelas 4,Sri Handayani mengaku agak kurang nyaman ketika melakukan proses belajar mengajar di ruangan yang dalam kondisi berdampingan dengan kelas lain. “
Kegiatan belajar mengajar ya kurang nyaman,terkadang kalau saya sedang menerangkan,murid disebelah rame.Ada kalanya, jika guru disebelah saya sedang menerangkan saya pilih diam. Karena kalau kita sama-sama menerangkan, seperti sedang lomba mengajar,” beber Sri Handayani dengan nada sedih.
Meski demikian,masih kata Sri Handayani,anak-anak tetap semangat mengikuti semua mata pelajaran.Karena belajar adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak.
“Kegiatan ekstra kurikuler di SDN 2 Tamansari juga berjalan normal, termasuk pembelajaran karakter yang sudah terjadwal,” pungkasnya (Dio).