Kota Batu Bersinergi Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan

“Kami tak ingin kemacetan menjadi wajah Batu yang sesungguhnya. Sistem satu arah dan pengaturan lalu lintas khusus sudah kami terapkan saat momen-momen penting seperti Nataru dan Lebaran, dan hasilnya terbukti efektif,” imbuh AKBP Andi dengan penuh optimisme.

Tidak kalah penting, Letkol Inf Danu Prasetyo, Dandim 0818/Malang-Batu, menyampaikan peran TNI yang aktif menjaga stabilitas keamanan sekaligus kelestarian ekosistem alam.

Kodim dan Babinsa hadir bukan sekadar menjaga, tetapi memastikan setiap geliat pembangunan wisata tak merusak warisan alam dan keanekaragaman hayati yang menjadi titipan generasi mendatang.

“Wisata yang lestari adalah wisata yang menghormati alam. Prioritas kami adalah menjaga keamanan, kenyamanan, dan keharmonisan antara manusia dan lingkungan,” tegas Letkol Danu, menandai sinergi antara pertahanan dan pelestarian.

Mengakhiri rangkaian pandangan, Edriana Pangestuti, SE., M.Si., DBA, Kepala Kajian Pariwisata Universitas Brawijaya, hadir membawa angin segar akademik yang menekankan pentingnya sinergi perguruan tinggi dan pelaku industri pariwisata.

Melalui tridharma perguruan tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat—peran kampus dioptimalkan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan nyata lapangan serta mendukung pengembangan desa wisata.

“Ilmu yang kami miliki bukan sekadar teori, tapi harus menjadi energi yang memberdayakan desa wisata dan mendorong pariwisata berkelanjutan di Kota Batu,” ucap Edriana dengan semangat pengabdian.

Terbuka jelas dari berbagai sudut pandang, pariwisata berkelanjutan bukanlah cita-cita tunggal yang bisa diraih oleh satu pihak. Ia adalah harmoni jejaring yang kuat, kebijakan yang bersinergi, dan kolaborasi nyata antarseluruh strata masyarakat.

Melalui panggung diskusi ini, Kota Batu memperlihatkan keseriusannya menata masa depan pariwisata yang inklusif, cerdas, dan lestari—sebuah oase harapan yang siap dipetik oleh semua jiwa yang menyayanginya.