BATU (jatimlines.id) – Kenaikan harga pakan dikeluhkan oleh para peternak ayam petelur. Pemkot Batu pun langsung bergerak cepat dengan berencana memberikan subsidi pakan, khususnya jagung.
Pasalnya karena pakan naik, harga telur ayam ras mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Diharapkan dengan subsidi ini akan mendorong penurunan biaya operasional peternak sehingga menurunkan harga telur dipasaran sekaligus inflasi di Kota Batu.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan subsidi merupakan langkah menurunkan harga komoditas telur ayam ras. Subsidi pakan bagi peternak ini, lanjutnya, akan menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD Kota Batu yang salah satunya difokuskan untuk pengendalian inflasi daerah.
“Dalam waktu dekat saya akan menggelar pertemuan dengan asosiasi peternak ayam ras, baik petelur maupun pedaging, untuk mengetahui secara uptodate kondisi yang dialami peternak. Terutama kondisi saat ini, menjelang Idul Fitri, mengingat kebutuhan akan telur dan daging ayam ras meningkat serta kondisi di lapangan ketersediaan pakan ternak,” katanya, Senin 1 April 2024.
Hal itu dirasa tepat oleh Pj Wali Kota setelah dirinya mendatangi langsung peternak ayam di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo pada Minggu 31 Maret 2024 kemarin.
“Langkah itu muncul setelah saya menerima laporan dari peternak ayam petelur, akan banyaknya telur berkualitas rendah dari luar yang masuk dan diperdagangkan di Kota Batu. Tentunya kondisi ini akan mengganggu hasil ternak ayam petelur asli Kota Batu dengan produk yang lebih berkualitas sesuai standar,” ujarnya.
Seperti diketahui bersama bahwa di Kota Batu ada 3 produk yang menyumbang inflasi tertinggi, yaitu beras, telur dan daging ayam.
“Kita berharap dari kunjungan ini, dan juga pertemuan dengan asosiasi peternak nantinya akan ada solusi terhadap permasalahan terkait peternak dan juga inflasi, sehingga inflasi di Kota Batu terkendali,” tuturnya. (Win)