Pendukung Jokowi Membabi Buta Melawan Prabowo

Sri Radjasa Chandra mengungkapkan adanya informasi terpercaya mengenai rapat gelap yang diadakan oleh sekelompok pendukung mantan Presiden Jokowi di Riau.

Sri Radjasa Chandra, purnawirawan Kolonel dari Badan Intelijen Negara (BIN), dalam Dialog Podcast Madilog (Kamis, 7 Agustus 2025) mengungkapkan keprihatinan atas potensi disintegrasi bangsa dan gejolak politik yang rumit.

1. Fenomena “Gerakan Riau Merdeka” dan Dugaan Keterlibatan “Geng Solo”
Ia mengungkapkan adanya informasi terpercaya tentang rapat gelap yang diadakan oleh sekelompok pendukung mantan Presiden Jokowi di Riau. Rapat tersebut diduga membahas wacana deklarasi Gerakan Riau Merdeka. Gerakan ini disebut sebagai bentuk kekecewaan politik pasca-pemilu. Menurutnya, gerakan tersebut ditunggangi pihak-pihak dari lingkar kekuasaan yang kecewa (disebut “Geng Solo” atau “Fufu Fafa”) yang ingin mengganggu kewibawaan Presiden Prabowo dan menciptakan ketidakstabilan.
Keputusan rapat itu dinilai sangat berani karena berpotensi memicu masalah besar. Selain Riau, ia juga menyebut daerah lain yang memiliki potensi serupa seperti Aceh, Bali, Papua, dan Minahasa.

2. Simbol Bajak Laut “One Piece” sebagai Aksi Makar
Fenomena viralnya simbol bajak laut dari anime “One Piece” disebut pemerintah sebagai potensi “makar kecil-kecilan” karena penyebarannya masif di media sosial. Sri Radjasa Chandra menduga gerakan ini dimobilisasi oleh dana besar dan kekuatan politik tertentu. Simbol ini dipilih karena pelaku memahami psikologi politik Presiden Prabowo yang nasionalis dan sensitif terhadap isu disintegrasi.
Prabowo disebut sangat khawatir jika simbol ini dikaitkan dengan narasi perpecahan karena dapat merusak citranya di mata internasional.

1 2

Penulis: Fim

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri