Ustadz Umar Efendi dalam ceramahnya (Rabu, 6/8/2025) mengutip Surat An-Nisa ayat 19, yang menganjurkan untuk bergaul dengan wanita, terutama istri dan anak perempuan, dengan cara yang baik.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَـكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَآءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَاۤ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّاۤ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَا حِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَا شِرُوْهُنَّ بِا لْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِ نْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـئًـا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 19)

Ia mencontohkan kisah Abu Darda dan istrinya, serta perlakuan Rasulullah SAW terhadap Umar bin Khattab.

  1. Istri dan Anak Perempuan: Wanita, terutama istri, memiliki hak untuk mengomel. Hal ini harus disikapi dengan sabar oleh para suami. Istri telah berkorban dengan menjaga anak, merawat rumah, dan harta suami.
  2. Sikap Suami: Suami harus mampu mengendalikan diri, meniru sikap Rasulullah SAW yang tidak mudah marah meskipun diganggu. Menggunakan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang, bukan kekerasan, adalah kunci dalam membina hubungan.
  3. Tanggung Jawab Dunia dan Akhirat: Seorang ayah bertanggung jawab penuh atas pendidikan agama anak perempuannya. Jika ayah meninggal dan anak perempuannya tidak melaksanakan shalat, mengaji, atau ibadah lainnya, maka siksa akan menimpa ayah di alam kubur.

Pernikahan dan Tanggung Jawab

Ustadz Umar juga menyinggung tentang pernikahan, khususnya poligami, dan tanggung jawab seorang suami.

  1. Poligami: Meskipun Allah membolehkan poligami, Ustadz Umar mengingatkan bahwa berlaku adil adalah hal yang sangat sulit. Ia mencontohkan bahwa keadilan tidak hanya soal materi, tetapi juga perasaan. Keadilan harus didasarkan pada kebutuhan masing-masing istri dan anak.
  2. Pesan untuk Suami: Ia menekankan bahwa seorang suami harus memiliki wawasan luas agar tidak memaksa istri untuk mengikuti keinginan pribadinya. Sifat dasar wanita yang diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok memerlukan perlakuan yang lembut dan penuh pengertian.

Perbaikan Diri dan Komunikasi

Pengajian kitab Riyadhus Sholihin di Masjid Baitul Huda Pasuruan ini Ustadz Umar Efendi juga menyarankan perbaikan diri dan komunikasi sebagai kunci keharmonisan.

  1. Memperbaiki Diri: Jika merasa telah melakukan kesalahan pada wanita (istri), segera minta ampun kepada Allah. Perbaiki sikap dan perilaku, serta jangan mengulangi kesalahan yang sama.
  2. Komunikasi Personal: Ia menganjurkan orang tua, terutama ayah, untuk melakukan pendekatan personal, “man to man”, dengan anak perempuan. Ajak berkomunikasi dari hati ke hati, cium keningnya, dan peluk dia. Hal ini penting untuk membentuk psikologi anak perempuan agar merasa disayangi. (*)

Penulis: Fim

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri