BANDUNG BARAT – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin upacara gelar pasukan operasional dan upacara kehormatan militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Batujajar, Bandung Barat, pada Minggu (10/8). Dalam pidato yang berapi-api, Presiden Prabowo menegaskan kembali pentingnya sejarah, pertahanan rakyat semesta, dan kualitas kepemimpinan bagi prajurit TNI.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para pimpinan lembaga negara, menteri, Kapolri, serta para atase pertahanan dari negara sahabat.

Pesan Utama Presiden untuk TNI
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan beberapa poin penting:

  1. Mengingat Sejarah Penjajahan: Presiden mengingatkan seluruh prajurit TNI untuk tidak melupakan sejarah kelam bangsa yang pernah dijajah selama ratusan tahun. “Jangan pernah lupa sejarahmu,” tegasnya, seraya menekankan bahwa kemerdekaan hanya bisa dipertahankan dengan tentara yang kuat.
  2. Bangsa Cinta Damai, Namun Harus Kuat: Meskipun Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, pengalaman pahit di masa lalu dan ketidakpastian global saat ini mengharuskan Indonesia memiliki pertahanan yang sangat kuat. Ia mencontohkan perang di Eropa dan perlakuan terhadap bangsa yang lemah di Timur Tengah sebagai alasan mengapa kekuatan pertahanan tidak bisa ditawar.
  3. Kepemimpinan dari Depan: Presiden Prabowo melantik enam Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 Komandan Batalyon Teritorial Pembangunan baru. Kepada para komandan baru ini, ia berpesan untuk selalu memimpin dari depan, berada di tengah pasukan, dan menjadi teladan bagi anak buah. “Tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang,” katanya.
  4. TNI sebagai Tentara Rakyat: Presiden menekankan kembali bahwa TNI adalah tentara rakyat, yang lahir dan mengabdi untuk rakyat. Ia meminta para komandan untuk menjaga dan membina anak buah seperti anak kandung sendiri, melatih mereka dengan keras namun tanpa kekejaman.
  5. Pertahanan Rakyat Semesta: Presiden Prabowo menggarisbawahi konsep pertahanan rakyat semesta, di mana seluruh elemen bangsa terlibat dalam pertahanan. Ia menyampaikan terima kasih kepada para tokoh nasional yang hadir dan mengenakan seragam sebagai simbol kesediaan mereka untuk terlibat dalam pertahanan negara. “Daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati,” serunya.

Acara ini menjadi ajang konsolidasi kekuatan TNI dan penegasan visi pertahanan negara di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang berkomitmen penuh untuk memperkuat pertahanan Indonesia di tengah tantangan global. (*)

Penulis: Fim

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri