RUU APBN 2026 memuat sejumlah prioritas strategis yang bertujuan memastikan keberlanjutan program-program unggulan. Hal ini mencakup subsidi pupuk untuk mendukung pengembangan lumbung pangan nasional serta subsidi energi seperti BBM, listrik, dan LPG 3 kg yang masih menjadi perhatian utama.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen mempercepat pengembangan energi terbarukan sebagai langkah menuju kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon.

Dalam sektor sosial, prioritas dialihkan pada program Makan Bergizi Gratis yang diharapkan dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat.

Program pendidikan juga menjadi perhatian dengan perluasan cakupan Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, serta pemberian beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Foto: Facebook Prabowo Subianto

“Demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kenaikan gaji serta peningkatan kompetensi guru juga menjadi bagian integral dalam RUU APBN 2026,” imbuhnya.

Di bidang kesehatan, bantuan iuran asuransi kesehatan bagi masyarakat kurang mampu mendapat alokasi khusus. Pemerintah pun mendukung sektor koperasi terutama melalui fasilitas pinjaman berbunga rendah bagi Koperasi Desa Merah Putih agar mampu memperkuat ekonomi berbasis komunitas.

Penguatan pertahanan negara tidak luput dari perhatian. Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) serta pengembangan industri pertahanan dalam negeri mendapat alokasi anggaran.

“Pemerintah juga tetap fokus pada penyediaan hunian rakyat dengan target pembangunan tiga juta rumah baru pada 2026,” pungkasnya.

Penyampaian RUU APBN 2026 ini menjadi momen penting dalam proses pembahasan anggaran negara guna mengawal pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.

1 2

Penulis: Win

Editor: Sarpin

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri