Prevalensi Stunting di Kabupaten Pasuruan Turun Drastis, Capai 4,17 Persen

PASURUAN – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan drastis dan mencatat pencapaian signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, dalam acara peresmian Program Pendampingan Gizi Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh PT Nestlé Indonesia, Rabu (6/8).
Acara ini berlangsung di lingkungan PT Nestlé Indonesia, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, yang menjadi lokasi strategis untuk peluncuran program pendampingan gizi, sekaligus simbol sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mendukung kesehatan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Mas Rusdi itu menyampaikan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan menunjukkan progres yang sangat positif sejak tahun 2019. Berdasarkan data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), prevalensi stunting pada tahun 2019 berada di angka 22,50 persen. Namun, hasil bulan timbang terbaru pada Februari 2025 mencatat penurunan yang sangat signifikan, yakni menjadi 4,17 persen.
“Capaian angka penurunan kasus stunting di Kabupaten Pasuruan jauh melampaui target nasional yang sebesar 18,9 persen,” ujar Mas Rusdi di hadapan tamu undangan, termasuk perwakilan PT Nestlé Indonesia dan kader kesehatan masyarakat.
Bupati Rusdi juga mengapresiasi peran seluruh elemen masyarakat, mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga pihak swasta, yang telah bersinergi dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya. Ia menilai, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan program intervensi gizi yang selama ini dijalankan.
“Keberhasilan ini bukan semata-mata hasil kerja pemerintah daerah saja, tetapi juga karena peran aktif semua pihak. Termasuk dunia usaha seperti Nestlé yang terus konsisten mendukung program pendampingan gizi anak,” jelasnya.
Penulis: Fim
Editor: Schaldy