KEDIRI (jatimlines.id) – Puluhan Warga Jalan Suparjan Mangun Wijaya Kelurahan Mojorota Kota Kediri melakukan unjuk rasa di Pemkot Kediri, Kamis 24 Januari 2024.
Mereka menuntut ganti untung azas adil dan layak atas pembebasan tanah terdampak pembangunan jalan toll yang menghubungkan Kediri Tulung Agung.
Setelah melakukan orasi sekitar satu jam akhirnya penggunjuk rasa diterima diruang khusus di temui oleh Perwakilan Pj Walikota Kediri Tohari mewakili forum komonikasi warga terdampak jalan suparjan mangun wijaya menyampaikan untuk bersaran ganti rugi minta bisa disamakan. Harga seperti tanah warga terdampak yang berada di jalan Suparjan Mangun Wijaya yang nota benya dilewati Transportasi umum Nasional hanya dihargai 5,2 juta sedangkan tanah yang berada di jalan buntu berada di jalan inspeksi Brantas di hargai 5,6 juta ini kan tidak ada azas keadilan.
“Saya tetap bersikukuh menuntut transparasi anggaran, kalau dua kali ya dua kali semua, kalau tiga kali ya tiga kali semua, kalau satu kali ya satu kali semua,” pintanya.
Tohari juga menyitir peraturan tentang pengadakan tanah yang berbunyi harus meliputi keterbukaan, layak, keadilan dan berkelanjutan. Kemudian dia juga menyebutkan beberapa warga terdampak untuk menuntut rasa keadilan dalam harga tanah, seperti warga kelurahan Gayam, Kelurahan Mojoroto, kelurahan Bujel dan lingkungan ngembak kelurahan Gayam.
Untuk hasil pertemuan dengan pemerintah Kota. “Kami telah diterima dari perwakilan PJ Walikota Alhamdulillah bisa memahami pola pikir kita dan dalam tempo satu minggu ada konfirmasi dari Pemkot Kediri,” pungkasnya. (mam)