Aie Angek, – Program Residensi Belajar Bersama Maestro (BBM) Bidang Seni Sastra yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi dimulai pada Selasa, 22/7/2025.
Kegiatan pembukaan dilaksanakan di Museum Sastra Indonesia atau yang akrab dikenal dengan Rumah Puisi Taufiq Ismail, yang berlokasi di Aie Angek, Sumatera Barat.
Pada hari pertama kali ini, rangkaian acara diawali dengan sesi ramah tamah dan perkenalan antara para peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Peserta yang terlibat berasal dari beragam kota dan perguruan tinggi di antaranya Padang, Banten, Purwokerto, Denpasar, Mataram, Manado, Yogyakarta, hingga Semarang.
Residensi yang bersifat interaktif ini menghadirkan pendamping seorang maestro seni sastra, yakni sastrawan kondang Gus tf Sakai, yang akan membimbing dan mendampingi para peserta selama proses belajar berlangsung.
Adanya sosok maestro diharapkan mampu mentransfer ilmu, pengalaman, dan inspirasi langsung dari sumbernya kepada generasi muda yang sedang meniti karir di bidang seni sastra.
Museum Sastra Indonesia sendiri merupakan tempat yang tepat untuk menyelenggarakan kegiatan belajar ini karena memiliki koleksi dan suasana yang erat dengan dunia kepenulisan serta kebudayaan sastra Nusantara.
Tempat ini juga dikenal sebagai pusat pelestarian dan pengembangan karya sastra tanah air, sekaligus menjadi rumah bagi para penyair dan sastrawan.
Kementerian Kebudayaan menyatakan program residensi ini sebagai upaya strategis dalam menguatkan dan melestarikan nilai-nilai seni sastra di Indonesia.
Program yang berkelanjutan ini turut memberikan ruang dan peluang kepada mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan para ahli sastra, sekaligus mengasah kemampuan menulis dan mengkritisi karya seni.
Dalam sambutannya, salah satu panitia pelaksana mengungkapkan harapan besar terhadap peserta.
“Selamat belajar dan berkembang di Museum Sastra Indonesia, tempat dimana karya dan pikiran besar para maestro sastra Indonesia bersemayam. Semoga kegiatan ini mampu menjadi penanda awal perjalanan yang panjang dan penuh hasil bagi para peserta dalam dunia sastra,” ujar perwakilan panitia.
Peserta residensi juga merasa antusias mengikuti program ini karena mendapatkan kesempatan langka untuk belajar langsung dari sastrawan ternama sekaligus menggali pengalaman mereka dalam mengembangkan karya sastra secara kreatif dan inovatif.
Selama masa residensi, para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan seperti lokakarya penulisan, diskusi karya sastra, pengembangan bentuk puisi dan prosa, serta pendampingan penyusunan karya yang dipandu langsung oleh Gus tf Sakai.
Semua kegiatan difokuskan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang kondusif dan mendukung kreativitas peserta.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam melibatkan kaum muda, khususnya mahasiswa, dalam mengembangkan kebudayaan Indonesia melalui apresiasi dan penguasaan seni sastra yang mendalam.
Penulis: Win