BATU (jatimlines.id) – Sampah perkotaan di 21 ruas menjadi menjadi PR Pemkot Batu, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Pasalnya sampah perkotaan di Kota Batu belum dikelola dengan maksimal. Belum lagi masih banyak oknum masyarakat yang membuang sampah di jalan-jalan tikus.
Contohnya seperti tumpukan sampah di belakang SMPN 1 atau di bekas pasar relokasi lama, Jalan Abdul Gani Atas dan Jalan Sahar atas. Belum jalan tikus lainnya. Banyaknya sampah yang dibuang sembarangan, membuat petugas kebersihan kewalahan. Bahkan membuat TPS di Stadion Brantas Kota Batu penuh dan menggunung dengan tumpukan sampah.
Totalnya ada sekitar 150 ton belum dikelola atau hanya menumpuk. Pemda harus berupaya maksimal dan mencari solusi menangani sampah yang tengah menumpuk di TPS Stadion Brantas.
Kepala DLH Kota Batu, Muji Dwi Leksono mengatakan sampah yang menumpuk di TPS Stadion Brantas adalah sampah dari Pasar Stadion dan hasil sampah yang dibuang oknum masyarakat di jalan-jalan tikus. “Itu memang salah satu PR kami untuk diselesaikan,” ungkapnya kepada Malang Posco Media.
“Sampah menumpuk di TPS Stadion jika Pasar Stadion harus segera pindah. Kedua bedak-bedak (bekas pasar relokasi. red) harus cepat dilakukan pembongkaran. Kalau tidak oknum masyarakat akan tetap membuang sampah dibuang di bekas pasar relokasi,” terangnya.
Muji menerangkan bahwa pengelolaan sampah di 21 ruas dan pasar stadion sebagian dikelola di TPS Temas dan TPA Tlekung. Namun sampah yang di TPS Stadion adalah sisa sampah yang dibuang oknum masyarakat tidak bertanggung jawab di jalan-jalan tikus.
Terkait pengelolaan di TPA Tlekung, pihaknya telah mengoperasionalkan mesin incinerator selama 24 jam dengan sistem shift. Namun pengelolaan di TPA Tlekung harus dibagi antara mengelola sampah perkotaan rata-rata empat truk setiap hari dan sisanya mengelola sampah lama di TPA. (die)