Santri Thursina IIBS Mengasah Keilmuan di West Europe

Kunjungan Thursina IIBS di West Europe sebagai sarana para santri menjaring koneksi internasional (Sumber: doc. Thursina).

Malang, JATIMLINES.ID – Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali mengadakan program Thursina International Global Outreach, kali ini mengajak santri menjelajahi Eropa Barat. Sabtu (1/3/2025).

Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman internasional langsung kepada santri, memperluas wawasan mereka tentang dunia akademik, budaya, serta kehidupan Muslim di berbagai negara.

Dipimpin oleh Ustadz Qoirul Mansur Darajat, M.Pd., selaku Chief of Thursina International Office, program ini menekankan pentingnya pembelajaran melalui interaksi langsung dengan masyarakat global.

“Kami ingin santri mendapatkan perspektif yang lebih luas, tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata dan interaksi dengan masyarakat internasional,” tutur Ustadz Qoirul sebelum keberangkatan.

Perjalanan dimulai dari Bandara Juanda, Surabaya, dengan transit di Bandara Changi, Singapura, sebelum akhirnya tiba di Bandara Schiphol, Amsterdam. Hari pertama di Belanda, santri mengeksplorasi Volendam dan Zaanse Schans, dua destinasi yang menawarkan pemandangan khas Belanda dengan rumah-rumah tradisional dan kincir angin.

Para santri juga berkesempatan beribadah di Moskee Taqwa Westpoort Amsterdam sebelum menjelajahi kota Amsterdam lebih dalam. Untuk memberikan gambaran tentang pendidikan tinggi di Eropa, rombongan mengunjungi Constructor University Bremen di Jerman.

“Kampus ini menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan multikultural. Santri bisa melihat bagaimana sistem pendidikan tinggi di Eropa menekankan penelitian dan kolaborasi internasional,” jelas Ustadz Qoirul.

Kunjungan ini membuka mata santri tentang pentingnya inovasi dan kerja sama global dalam dunia akademik.

Selanjutnya, santri berkunjung ke Fatih Mosque Bremen untuk bertemu dengan komunitas Muslim setempat. Interaksi ini memberikan pemahaman tentang kehidupan Muslim di Jerman serta tantangan dan peluang yang mereka hadapi.

Di Belanda, santri juga mengunjungi HAN University of Applied Sciences di Arnhem. Kunjungan ini memberikan wawasan tentang pendekatan pendidikan berbasis praktik.

“Kami ingin santri memahami bahwa ilmu tidak hanya didapat di kelas, tetapi juga melalui pengalaman dan aplikasi nyata,” tegas Ustadz Qoirul.

Kunjungan santri Tursina ke Universiteit Leiden Van Steenis (Sumber: doc. Thursina).

Perjalanan berlanjut ke Universiteit Leiden Van Steenis, di mana santri berinteraksi dengan mahasiswa internasional. Para santri juga mengunjungi The Hague Muslim Association Noeroel Islam untuk berdiskusi tentang peran Muslim di Eropa, memperkaya pemahaman mereka tentang dinamika komunitas Muslim di benua tersebut.

Di Belgia, santri mengeksplorasi Grand Place dan Manneken Pis, serta menikmati cokelat khas Belgia. Mereka juga mengunjungi Brussels Grand Mosque & Islamic Cultural Center, yang menjadi pusat kegiatan Muslim di ibu kota Belgia.

Hari keenam, rombongan tiba di Paris, Prancis. Santri diajak mengunjungi ikonik Eiffel Tower dan Louvre Museum, serta beribadah di Grande Mosquée de Créteil. Kunjungan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan budaya, tetapi juga menginspirasi santri tentang keindahan seni dan arsitektur.

Kunjungan para santri Thursina IIBS ke United Nations Office Jenewa, Swiss (Sumber: doc. Thursina).

Perjalanan berlanjut ke Swiss, di mana santri mengunjungi United Nations Office di Jenewa dan melihat langsung lembaga dunia seperti PBB memberi motivasi kepada santri untuk berkontribusi lebih besar di kancah global.

Para santri juga berdiskusi dengan komunitas Muslim di Bashkësia Islame Shqiptare di Bern, memperdalam pemahaman tentang kehidupan Muslim di Swiss.

Puncak perjalanan adalah kunjungan ke Mount Titlis, di mana santri menikmati keindahan alam pegunungan Alpen. Mereka juga mengunjungi Dzemat Luzern sebelum mengeksplorasi kota Lucerne yang menawan.

Setelah delapan hari penuh pengalaman berharga, santri kembali ke Indonesia dengan wawasan baru dan semangat yang lebih besar.

“Harapan kami, perjalanan ini bukan sekadar wisata, tetapi juga pembelajaran yang memperkuat visi santri untuk menjadi pemimpin Muslim yang berwawasan global,” tutup Ustadz Qoirul.

Melalui program ini, Thursina IIBS terus berkomitmen membentuk generasi Muslim yang kompetitif, berpikiran terbuka, dan siap berkontribusi nyata bagi dunia.

Penulis: Nana

Editor: Red

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan