Seruan Civitas Akademika UM pada Presiden RI, Jaga Cita-cita Proklamasi dan Reformas

Saat Civitas Akademika UM menyerukan pada Presiden RI, Jaga Cita-cita Proklamasi dan Reformasi.

KOTA MALANG (jatimlines.id) – Sebanyak 50 an guru besar dari Civitas akademika Universitas Negeri Malang (UM) menyerukan agar Presiden RI Joko Widodo menjaga cita-cita proklamasi dan reformasi.

Perwakilan Civitas Akademi UM, Profesor dr Hari Wahyono mengatakan agar Jokowi memperhatikan kegelisahan masyarakat yang makin meluas yang membuat situasi berbangsa dan bernegara terasa sedang tidak baik-baik saja menjelang pemilu.

“Bahwa suasana kurang kondusif menjelang Pemilu 2024 yang dilandasi perasaan mendapatkan perlakuan tidak adil oleh sebagian besar masyarakat dan menyaksikan perilaku menabrak etika dan kepatutan, praktik penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta oligarki yang berkelindan dalam kekuasaan,” katanya, Senin 5 Februari 2024.

Untuk itu civitas akademika UM menyatakan keprihatinan yang mendalam atas perilaku kurang terpuji yang mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis dan bermartabat. Lalu praktik culas orang-orang yang mabuk kekuasaan yang mengoyak nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

“Perilaku yang menjauh dari nilai-nilai keberadaban, kejujuran, tanggung jawab, kekonsistenan, dan keteladanan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan bangsa. Oleh karena itu, kami, segenap civitas akademika Universitas Negeri Malang menyerukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Bangsa,” ujarnya.

Harapannya supaya bersikap lugas dan bertindak konsisten untuk menegakkan sendi kehidupan bernegara yang demokratis, beradab, bermartabat, dan berkeadilan substansial, melampaui sekadar proses demokrasi formal dan prosedural.

“Agar bisa mengembalikan kepercayaan sebagai pemegang kekuasan yang selalu berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 demi keutuhan bangsa dan keberlangsungan negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Sehingga bisa menunjukkan sikap kenegarawanan dengan berdiri di atas semua golongan dan menjauhkan diri dari sikap partisan dalam Pemilu 2024 serta perilaku nepotisme dan oligarki dalam menyelenggarakan pemerintahan.

“Presiden harus memelopori netralitas aparatur negara (ASN, TNI, dan POLRI) dan menghentikan segala bentuk upaya yang mendukung dan memihak untuk pemenangan salah satu pasangan capres/cawapres,” ujarnya.

Supaya Presiden RI bisa menjadi panutan perilaku berakhlak mulia dan menjauhkan diri dari perilaku tidak terpuji dalam mengelola pemerintahan, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.

Dengan ini kami menjunjung pentingnya keadilan,integritas, kredibilitas, dantransparansi dalam kepemimpinan nasional yang mampu dan setia memegangteguh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

“Untuk itu, kami berharap Presiden Joko Widodo dapat memen uhi seruan ini demi Indonesia yang lebih baik, adil, berdaulat,dan maju,” katanya.

dr Hari Wahyono menambahkan, mengutip seruan Bung Hatta selaku Bapak Proklamator yang mengingatkan kepada semua manusia Indonesia tentang pengakuan kepada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang disampaikan pada saat menerima gelar doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia pada tanggal 30 Agustus 1975.

“Pengakuan kepada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa mengajak manusia melaksanakan harmoni dalam alam, dilakukan terutama dengan jalan memupuk persahabatan dan persaudaraan antar manusia dan bangsa,” tuturnya.

Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya membela kebenaran dengan kelanjutannya menentang segala yang dusta. Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya membela keadilan, dengan kelanjutannya menentang atau mencegah kezaliman.

“Pengakuan itu mewajibkan manusia didalam hidupnya berbuat yang baik, dengan kelanjutannya memperbaiki yang salah. Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya bersifat jujur,dengan kelanjutannya dengan membasmi kecurangan,” ujarnya.

Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya berlaku suci, dengan kelanjutannya menentang segala yang kotor. Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya menikmati keindahan, dengan kelanjutannya melenyapkan segala yang buruk.

“Nilai-nilai yang ditegaskan oleh Bung Hatta tersebut selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang dirawat dan diperjuangkan oleh Universitas Negeri Malang dalam mengemban tugas membangun insan mulia, manusia Indonesia,” tukasnya. 

Penulis: dik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan