Slamet Hendro Kusumo, Menggali Sejarah dalam Karya Seni

BATU, JATIMLINES.ID – Edwin Koamesah, seorang kolektor seni dari Surabaya, mengungkapkan kekagumannya terhadap motif dan garis-garis lukisan karya Doktor Slamet Hendro Kusumo SH MM. Dalam pameran seni terbaru, Slamet Hendro Kusumo mempertahankan identitasnya sebagai seorang pelukis Jawa Timur yang konsisten, namun telah meninggalkan jejak sebagai salah satu pelukis termahal saat ini, di Galeri Raos Kota Batu, Kamis malam, 24/5/2025.
Belakangan ini, fokus karyanya lebih banyak menggali sejarah, dengan setiap ide yang dituangkan dalam karyanya selalu terinspirasi dari sejarah yang telah ia teliti. Pendekatan visual sastra melalui karya seni menjadi ciri khasnya, di mana setiap lukisan menyimpan cerita dan ide-ide yang mendalam.
“Dalam eksplorasi sejarahnya, Slamet Hendro Kusumo selalu tampil dengan pemilihan warna-warna yang berani, memberikan penegasan yang kuat dalam setiap karyanya. Meskipun memiliki keterampilan teknis yang tinggi, ia tetap setia meninggalkan unsur artistik dalam setiap lukisan, yang mampu memberikan kesan yang kuat kepada penonton. Dia berusaha untuk mengingatkan bahwa karya seni bukan hanya sekedar reproduksi detail yang sama persis, tetapi lebih kepada bagaimana menggambarkan esensi dan pesan yang ingin disampaikan,” ungkap Edwin.
Dalam penafsiran Slamet Hendro terhadap sejarah, ia melihat bahwa terdapat banyak sudut pandang yang dapat dijelajahi. Sebagai contoh, dalam mematahkan paradigma tentang lukisan yang telah lama dinikmati oleh masyarakat, ia menunjukkan bahwa terdapat sisi lain yang jarang dieksplorasi.
“Karya seni Slamet Hendro Kusumo bukan hanya menyuguhkan motif-motif yang sudah umum terlihat, tetapi ia mampu menghadirkan sudut pandang baru yang segar. Sebagai gambaran, objek yang biasa dilihat dari satu sisi, ia mampu memperlihatkan sudut pandang lain yang tidak terpikirkan sebelumnya,” lanjutnya.
Dengan demikian, karya seni dari Slamet Hendro Kusumo SH MM mampu memberikan inspirasi dan refleksi mendalam bagi para penikmat seni.
“Lewat penafsiran sejarah yang unik dan penggunaan warna-warna yang berani, Slamet Hendro berhasil menciptakan karya-karya yang tidak hanya mengesankan secara visual, tetapi juga mampu merangsang pikiran penonton untuk melihat hal-hal yang terlewatkan dan menyelami sisi lain dari suatu objek atau cerita yang familiar,” imbuhnya.
Sementara Watoni, selaku Ketua Yayasan Pondok Seni Batu, menekankan pentingnya bagi anggota yayasan untuk terus meningkatkan kualitas karya seni mereka melalui beragam program yang telah disusun. Salah satu inisiatif yang diambil adalah melalui penyelenggaraan program pameran sebagai sarana untuk memperlihatkan hasil karya anggota kepada publik.
Program pameran ini menjadi salah satu dari berbagai program lain yang juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kekayaan seni para anggota, seperti melalui diskusi-diskusi intensif yang secara khusus membahas potensi dan bakat yang dimiliki oleh anggota yayasan.
“Sebelumnya, aktivitas diskusi berkembang secara sporadis di antara para anggota tanpa diinisiasi secara resmi oleh Yayasan. Namun, dengan munculnya program yang menuntut diskusi dan kajian yang lebih mendalam, diharapkan para anggota dapat terlibat secara aktif dalam proses pengembangan diri dan karya seni mereka. Program pameran tunggal yang diselenggarakan merupakan salah satu langkah konkrit dalam memberikan eksposur bagi karya seni anggota. Sebelumnya, telah ada pameran pada bulan Agustus dan pameran kolektif lainnya yang turut memberikan kesempatan bagi para anggota untuk menampilkan karya mereka,” beber Watoni.

Pameran tunggal merupakan momen yang penting bagi para seniman, seperti yang ditunjukkan melalui partisipasi anggota yang turut serta dalam pameran tersebut.
Kualitas karya yang ditampilkan dalam pameran juga mencerminkan potensi dan kualitas yang menjanjikan bagi perkembangan seni di Pondok Seni Batu.
“Keberhasilan pameran tunggal ini dianggap sebagai dorongan bagi anggota lainnya untuk lebih bersemangat dalam menciptakan karya seni yang unik dan personal,” sambungnya.
“Selain sebagai wadah untuk eksposur karya seni para anggota, Pondok Seni juga berperan sebagai galeri dan laboratorium seni yang berfungsi untuk mensosialisasikan karya-karya dari para perupa di dalam yayasan. Dengan demikian, Pondok Seni tidak hanya menjadi tempat untuk berkarya, tetapi juga sebagai tempat yang memfasilitasi pertukaran ide dan pengembangan potensi seni bagi anggota yayasan. Melalui berbagai kegiatan dan program yang dijalankan, diharapkan Pondok Seni Batu dapat menjadi pusat seni yang inspiratif dan produktif bagi para seniman di dalamnya,” pungkasnya dengan tersenyum ramah.
Penulis: Eko Windarto