JEMBER (jatimlines.id) – Program Doubletrack (DT) SMA Negeri Pakusari bidang fotografi yang di rintis sejak tahun 2020 telah membuahkan hasil. Hal tersebut di buktikan dengan peserta program Doubletrack bidang fotografi tahun ini berhasil mengantongi banyak pelanggan dan merekapun mampu secara mandiri membuka jasa foto walaupun masih duduk di bangku sekolah, Jumat ( 26/7/2024 )

Diantaranya Siti Nurhaliza, Adelia Dwi Anggraeni, Imellia Prasasti dan Aulia Pasha. Mereka merupakan siswi kelas XII SMAN Pakusari yang tergabung dalam satu KUS (Kelompok Usaha Siswa).

Dalam kesempatan tersebut, tentunya DT Foto SMAN Pakusari menggandeng DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) yaitu dengan Jemberkamera sebagai jembatan dalam menjalankan usahanya. Sebelum terjun ke lapangan, peserta DT SMAN Pakusari memang selalu rutin melakukan pelatihan setiap minggunya.

Kendati demikian, pelatihan tersebut dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah guna mengasah skill dan kemampuan. Sejak 2023 DT Foto SMAN Pakusari berkolaborasi dengan DUDI Jember Kamera, mulai dari sebagai pengisi materi pelatihan, tempat magang hingga mendampingi terjun langsung ke lapangan. Pada tahun ini peserta DT benar-benar dilepas secara mandiri dengan tujuan dapat menghasilkan pendapatan sendiri.

Ketika Giat Berlangsung

“ Memang diawal mereka banyak merasa kesulitan untuk belajar bekerja secara berkelompok, namun bersama kami selaku mitra dudi, kami berusaha mengarahkan dan rutin latihan sehingga secara tidak langsung mereka bisa cepat menguasai teknik fotografi.” ungkap Aditya, selaku pihak DUDI.

Sementara itu, Siti Nurhaliza mengatakan bahwa awal mulanya saya tidak paham mengenal kamera, tetapi sejak bergabung dengan DT Foto di SMAN Pakusari ini, Alhamdulillah saya sekarang sudah bisa mengenal kamera dan settingannya secara manual.

“Berkat DT Foto saya juga bisa menerima Job Foto, seperti kemarin baru saja foto wisuda di UNEJ dan Poltek Jember, minggu ini ada Job foto pre wedding di jenggawah,” ujar dia, yang kerap disapa caca ini, sembari ramah.

Waktu yang sama, Adelia juga mengatakan selama ikut terjun langsung ke dunia fotografi ini ia bisa menghasilkan uang sendiri dan mengisi waktu luang agar tidak bosan di rumah.

“Hampir disetiap pekan dihari libur sekolah, mereka bisa ikut bergabung secara freelance untuk ikut serta mengerjakan job foto prewedding, wedding, wisuda, dan acara dokumentasi lainnya yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah,” katanya

Untuk freelance wedding saja, lanjut dia, sekali job mereka bisa mengantongi uang sebesar Rp.150 ribu sampai Rp 300 ribuan, di tambah musim wisuda setiap 1 client mereka membandrol harga paket foto kisaran Rp.150 ribu sampai Rp.250 ribuan, tergantung paket apa saja yang client pilih.

“Semua keterampilan ini mereka pelajari dari program Double Track. Sebagai informasi, tahun ini sudah tahun ke empat SMAN Pakusari mengikuti program double track dibidang fotografi.

“Program yang digagas Institut Teknologi Sepuluh (ITS) November bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur ini memberi pembekalan dan pelatihan kepada siswa-siswi SMA se Jawa Timur untuk memiliki kesempatan dan kemampuan berwirausaha dan siap menghadapi tantangan masa depan didunia kerja,” pungkasnya. (Irfak)

Penulis: Irfak

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan