Data menunjukkan bahwa negara belum memiliki regulasi pengendalian legalitas penggunaan teknologi spyware dan penyadapan canggih. Amnesty menekankan bahwa alat-alat ini telah digunakan tanpa transparansi dan tanpa mekanisme pengawasan yang memadai, memperbesar risiko intimidasi dan pelanggaran privasi.(Amnesty International, Katadata)


Tantangan Transparansi dan Regulasi

Lingkungan penjualan spyware bersifat tertutup, kompleks, dan sering kali tidak transparan. Diagram distribusi antara perusahaan asal Israel, makelar di Singapura, dan penerima di Indonesia sangat sulit diaudit. Hal ini menyulitkan lembaga pengawasan dan publik untuk memonitor penggunaan teknologi yang berpotensi disalahgunakan.(https://www.alinea.id)

Meskipun Kemkominfo menyatakan telah memantau infeksi Candiru di beberapa domain, belum ada pernyataan resmi pemerintah tentang penggunaan spyware tersebut oleh institusi negara.‍ Komisi Kepolisian Nasional bahkan merencanakan pembahasan RUU Polri terkait kewenangan penyadapan—sebuah respons terhadap sorotan penggunaan alat sadap.(Tekno Kompas)


Kesimpulan

Temuan mengenai keterlibatan NSO Group, Candiru, Wintego, dan Intellexa dalam sistem pengawasan Indonesia mengungkap adanya ketidakjelasan dalam akuntabilitas negara terhadap teknologi penyadapan. Tanpa regulasi yang jelas dan transparansi, publik rentan kehilangan kepercayaan terhadap sistem peradilan dan keamanan.

Desakan untuk membangun kerangka legal nasional tentang penggunaan spyware dan proteksi privasi menjadi penting agar hak sipil tetap terlindungi — dan Indonesia bisa memitigasi potensi penyalahgunaan oleh aktor domestik maupun asing.


Sumber: https://www.amnesty.org/en/latest/news/2024/05/unravelling-a-murky-network-of-spyware-exports-to-indonesia/?utm_source=chatgpt.com “Global: A Web of Surveillance – Unravelling a murky network of spyware exports to Indonesia – Amnesty International Amnesty International”
https://www.alinea.id/nasional/pegasus-hingga-predator-bagaimana-alat-sadap-diselundupkan-b2k669PQD?utm_source=chatgpt.com “Pegasus hingga Predator: Bagaimana alat sadap diselundupkan”
https://katadata.co.id/berita/nasional/669f5a5028979/temuan-amnesty-international-polri-impor-alat-sadap-dari-israel-via-singapura?utm_source=chatgpt.com “Temuan Amnesty International: Polri Impor Alat Sadap dari Israel via Singapura – Nasional Katadata.co.id”
https://www.cloudcomputing.id/berita/as-tingkatkan-sanksi-pembuat-spyware?utm_source=chatgpt.com “AS Tingkatkan Sanksi ke Pembuat Spyware Intellexa Predator”
https://tekno.kompas.com/read/2021/07/19/15020057/kominfo-pantau-spyware-candiru-yang-sasar-aktivis-politisi-hingga-jurnalis?utm_source=chatgpt.com “Kominfo Pantau Spyware Candiru yang Sasar Aktivis, Politisi, hingga Jurnalis”
https://www.cna.id/indonesia/polri-amnesty-international-alat-sadap-israel-singapura-bssn-19016?utm_source=chatgpt.com “Amnesty Internasional klaim Polri beli alat sadap Israel lewat Singapura – CNA.id: Berita Indonesia, Asia dan Dunia”

1 2

Penulis: Fim

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri