Jalan Oro Oro Ombo, yang biasa dikenal sebagai Ororombo, adalah salah satu jalan kece di Kota Batu yang penuh cerita soal perkembangan kota ini. Kalau ngomongin tahun 1970-an, kondisi jalan ini tuh beda banget sama sekarang. Dulu, aspalnya bolong-bolong, jalannya sempit, dan belum ada renovasi sebagaimana mestinya. Sebelum ada Jalibar (Jalur Lintas Barat), Ororombo ini jadi satu-satunya jalan penghubung pusat Kota Batu sama desa-desa di bagian selatan.

Dulu tuh, kendaraan yang lewat sini bisa dihitung pake jari. Mayoritas aktivitas jual-beli masih ngumpul di tengah Kota Batu, terutama di alun-alun yang jadi pasar induk, dan gedung Ganesha yang jadi pasar sayur andalan. Sementara daerah Oro Oro Ombo masih penuh sawah dan ladang luas, yang rumah penduduknya masih jarang banget. Belum ada tempat wisata kece seperti sekarang.

Kondisi jalan yang super rusak ditambah minim lampu jalan bikin masyarakat males banget lewat Ororombo pas udah gelap. Foto dari Feby Leiander bisa banget ngasih gambaran sepinya jalan ini dulu, bener-bener lengang, cuma ada satu-dua mobil doang yang lewat. Sampai-sampai pemilik mobil bisa santuy foto di tengah jalan, karena jalan benar-benar lowong.

masjid Darul Fallah. Jln. TVRI. Ororombo.

Tapi bro, seiring waktu dan perkembangan Kota Batu yang makin gila-gilaan, khususnya di wilayah selatan, wajah Jalan Oro Oro Ombo berubah drastis. Dulu cuma sawah dan ladang, sekarang jadi kawasan perumahan dan pusat wisata hits yang terkenal banget di se-Indonesia. Spot wisata modern mulai bermunculan di sepanjang jalan ini, bikin Ororombo jadi jalan strategis yang rame banget, apalagi pas weekend atau liburan sekolah.

1 2

Penulis: Win

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri